Ahok Pilih Jadi Jaksa Agung daripada Ketua KPK jika Ganjar-Mahfud Menang di Pilpres 2024
Rumah pemilu | 8 Februari 2024, 19:57 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Politikus PDI Perjuangan atau PDIP Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku lebih memilih menjadi jaksa agung daripada ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) jika capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, terpilih di Pilpres 2024.
Ahok menjawab pertanyaan panelis yang menanyakan apakah dirinya bersedia menjadi ketua KPK bila Ganjar-Mahfud menang di Pilpres 2024, dalam acara bertajuk Ahok is Back di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (8/2/2024).
"Nah kalau ketua KPK itu kolektif. Kalau mau, angkat gue jadi jaksa agung dong. Kalau jadi jaksa agung apa yang gue lakukan, saya mah nggak malu-malu, gue mah minta, minta ini ya gue minta dong. Tapi kan ini berandai-andai. Berandai ini mah gampang dong, tinggal ngomong aja," katanya.
Baca Juga: Ahok soal Kemungkinan Koalisi Ganjar dengan Anies di Putaran 2 Pilpres 2024: Mustahil
Awalnya, Ahok mengaku tak suka berandai-andai. Lalu, ia menjelaskan dirinya dahulu juga pernah ditawari jabatan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika masih menjalani masa tahanan.
Sebagaimana diketahui, Ahok tersandung kasus penistaan agama pada tahun 2017.
Ia harus berurusan dengan hukum atas perkataannya mengenai Surat Al-Maidah 51 saat berkunjung ke Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu.
Ahok kemudian dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman pidana penjara selama dua tahun.
"Dulu waktu saya di dalam tahanan itu, kan saya itu udah nggak bisa jadi menteri jadi apa, terus saya tanya Pak Jokowi, 'Pak Jokowi pengen saya bantu apa?'. 'Pak Ahok mau bantu apa?'. 'Saya mau bantu industri-industri tidak bangkrut, pak'. Ini cerita dalam tahanan loh 2018 nih," kata Ahok.
"Kenapa? Saya melihat impor ini sudah gila-gilaan masuk. Industri-industri kecil ini bangkrut karena kontainer itu pake borongan. Akhirnya barang-barang kecil dimasukin ke dalam," ujarnya.
Baca Juga: Ahok Sebut Jokowi Pernah Tawarkan Dirinya untuk Jadi Calon Kepala IKN
Pekan lalu, Ahok menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).
Dia mengaku mundur karena ingin memperjelas dukungannya kepada pasangan capres-cawapres yang mengikuti kontestasi Pilpres 2024.
“Intinya agar para Ahokers tidak bingung arah politik saya ke mana,” kata Ahok kepada Kompas TV, Jumat (2/2/2024).
Ahok menambahkan, pengunduran dirinya dari kursi Komisaris Utama Pertamina akan menepis berita tidak benar atau hoaks yang menyebutkan ia mendukung pasangan capres-cawapres tertentu.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV