Pimpinan Komisi X DPR Sebut Kritik Guru Besar ke Jokowi karena Pemerintah Usik Prinsip Negara
Politik | 7 Februari 2024, 08:33 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih menyebut, kritik guru besar dari berbagai kampus ternama di Indonesia ke Presiden Joko Widodo atau Jokowi adalah sesuatu yang lumrah di negara demokrasi.
Menurutnya, penyebab para sivitas akademika itu mengkritik Presiden Jokowi karena pemerintah telah mengusik prinsip bernegara.
"Apakah ini karena alasan dekat (waktu) Pemilu? Sesungguhnya (aspirasi mereka) lebih dari itu. Saya pikir tidak mungkin para guru besar berpikir pendek. Reaksi mereka ini berdasarkan nilai filosofis. Mereka bereaksi karena prinsip negara kita mulai terusik,” kata Abdul Fikri kepada wartawan, Rabu (7/2/2024).
Baca Juga: Banyak Guru Besar Kritik Jokowi, Eks Panglima: TNI-Polri di Mana Kau Saat Negara Akan Tercabik-cabik
Politikus PKS itu menilai, setiap pendapat dan masukan yang disampaikan oleh sivitas akademika telah dibuat berdasarkan pada pertimbangan yang matang.
Selain itu, kata dia, pendapat dari para sivitas akademika dan para guru besar di kampus dijamin kebebasannya dalam menyampaikan aspirasi.
Hak tersebut, telah dijamin oleh negara melalui perundang-undangan.
Ia mengaku tidak ingin suara sivitas akademika dibungkam karena menyampaikan maklumat jelang Pemilu 2024.
“Mereka (mengungkapkan rasa) prihatin. Ini harus diperhatikan. Jangan direspon sesaat supaya tatanan berdemokrasi bisa memberikan porsi kepada elemen masyarakat agar terlibat memberikan masukan tanpa ada tekanan intimidasi dan diskriminasi,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) atau Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara terkait banyaknya guru besar dari berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta di berbagai daerah yang mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat Pemilu 2024.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV