> >

Polisi Akui Minta Rektor Unika Buat Video: Cuma untuk Serukan Pemilu Damai, Bukan Apresiasi Jokowi

Peristiwa | 7 Februari 2024, 06:15 WIB
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar (Sumber: Tangkap Layar Kompas TV.)

"Kan, yang kami tangkap bahwa itu pilihan, jadi yang kami wawancara ini melalui teman-teman di bawah Polrestabes,” tutur Kombes Irwan Anwar.

Baca Juga: Rektor Universitas Atma Jaya Yogyakarta Sebut Gerakan Kampus Saat Ini Berdasarkan Fakta dan Realita

“Kami berhadapan dengan orang-orang yang menurut kami punya intelektual bagus, punya pilihan untuk narasi-narasi mana yang disampaikan untuk memberikan kesejukan kepada warga Kota Semarang.”

Sebelumnya, Rektor Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang Ferdinandus Hindarto mengaku diminta seseorang yang mengaku sebagai polisi untuk membuat video yang mengapresiasi kinerja Presiden RI Jokowi.

Hindarto mengaku dihubungi orang tersebut sejak Jumat (2/2) lalu. Selain diminta membuat video yang mengapresiasi kinerja Jokowi, dia mengaku diminta menyatakan bahwa pemilu kali ini untuk mencari penerus Jokowi.

Menurut dia, orang yang tak dikenal itu juga mengirimkan poin-poin pernyataan sikap untuk dinyatakan.

"Nomor satu diminta mengapresiasi kinerja Pak Jokowi. Kedua bahwa pemilu ini mencari penerus Pak Jokowi. Yang ketiga, lupa," kata Hindarto kepada Kompas.com, Selasa (6/2).

Baca Juga: Cak Imin Sebut Kritikan dari Guru Besar Tanda Ada Penyelewengan dalam Mengurus Negara

"WA (WhatsApp) dari anggota Polrestabes Semarang atas instruksi Polda Jateng menghubungi Jumat (2/2).”

Hindarto mengaku tidak mau menuruti permintaan orang yang mengaku polisi tersebut untuk membuat video yang diminta.

"Beliau meminta saya untuk buat video. Tapi saya enggak respons, karena kami memang berbeda," ujarnya.

Lalu, kata indarto, pada Sabtu (3/2) orang itu menghubunginya kembali. Orang yang mengaku polisi itu mengirimkan video-video testimoni dari kampus lain. 

"Ini, bapak semuanya sudah ngirim untuk saya kirim ke Kapolda," katanya menirukan bunyi pesan orang tersebut.

Hindarto pun mengaku memilih untuk tidak merespons pesan tersebut. Namun, pada Senin (5/2), orang itu kembali menghubunginya lewat telepon.

Baca Juga: Pengakuan Rektor Universitas Atma Jaya Yogyakarta Diminta Buat Testimoni Kinerja Jokowi: Aneh

"Saya enggak respons karena itu bukan pilihan kami. Senin siang masih telepon lagi tapi tetap enggak saya respons," kata Hindarto.

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas.com


TERBARU