Soal Pernyataan Pimpinan Partai Seperti Bebek, Waketum Golkar: Pak Mahfud Tipikalnya Suka Menyerang
Rumah pemilu | 6 Februari 2024, 21:33 WIBDalam dialog tersebut, Ahmad Doli juga menjelaskan bahwa sebagai partai politik tertua di Indonesia, Partai Golkar menjalankan pengambilan keputusan secara demokratis.
“Kami merasa bahwa kami ini partai tertua sekarang di Indonesia, dan kami selalu menjalankan proses pengambilan keputusan secara demokratis.”
“Coba, mana sih partai politik yang setiap 5 tahun sekali ganti ketua umumnya. Coba dibandingkan dengan partai lain yang tidak ganti-ganti ketua umumnya,” lanjutnya.
Setiap pengambilan keputusan di partainya, lanjut Ahmad Doli, diambil dalam proses yang sangat demokratis, termasuk soal calon presiden dan calon wakil presiden.
“Kami undang semua stakeholder, ketua-ketua DPD tingkat I, tingkat II, kemudian ketua-ketua dewan, dan itu diambil keputusan secara bersama.”
“Jadi tidak ada kemudian apa namanya, diartikan bahwa kemudian semua membebek,” tambahnya.
Partai Golkar, lanjut Ahmad, tidak mengenal istilah petugas partai, karena pihaknya menilai semua merupakan pejuang aspirasi masyarakat.
“Istilah petugas partai itu kan dari partai yang pendukungnya Pak Mahfud. Kami nggak pernah tuh mengenal istilah petugas partai,” ucapnya.
“Kami menilai kita ini semua pejuang-pejuang, aktivis-aktiis partai politik yang memperjuangkan nilai idealisme partai kita masing-masing, yang memperjuangkan aspirasi masyarakat.”
Baca Juga: Cak Imin Sebut Erick Thohir Sebar Hoaks soal AMIN akan Tutup BUMN jadi Koperasi
Sebelumnya, Kompas.tv memberitakan, cawapres nomor urut 3 Mahfud MD menyebut ada kesan bahwa pasangan Ganjar-Mahfud seperti petugas partai.
Ia kemudian menegaskan bahwa tidak ada petugas partai melainkan petugas untuk melaksanakan konstitusi yang diusung oleh partai.
“Itulah sebabnya kampanye-kampanye kami tidak terikat oleh arahan partai. Kami berangkat dari fakta dan akan menyelesaikannya dengan mekanisme yang bersedia, terutama penegakkan hukum. Partai apa yang tidak mau penegakan hukum bagus,” kata Mahfud.
“Tapi mari saudara lihat, partai yang bukan mengusung kami, bukankah pimpinan partainya juga semakin seperti bebek-bebek dikendalikan," lanjut mantan Menkopolhukam itu.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV