> >

Soal Jokowi Disebut Gelontorkan Ratusan Triliun Dana Bansos, Begini Kata Timnas Anies Muhaimin

Politik | 5 Februari 2024, 13:19 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat di Auditorium Universitas Tadulako, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (30/8/2023). (Sumber: BIRO PERS SEKRETARIAT PRESIDEN/RUSMAN)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Timnas Anies-Muhaimin sebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) gelontorkan ratusan triliun untuk bantuan sosial (bansos) di saat jelang pemilu demi memenangkan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.

Hal tersebut disampaikan oleh Jubir Timnas Amin, Sulfikar Amir dalam dialog Sapa Indonesia Pagi KOMPAS TV, Senin (5/2/2o24).

“Ketika kepentingan dari anak Pak Jokowi itu menjadi sangat krusial, beliau mengambil keputusan menggelontorkan ratusan triliun untuk dana bansos tahun ini yang sebenarnya itu timing-nya juga tidak pas,” ucap Sulfikar.

“Jadi kita bisa melihat secara gamblang bagaimana Bansos ini dijadikan instrumen politik oleh Pak Jokowi untuk memenangkan anak beliau. Ini sangat-sangat tidak etis, karena sebagai seorang pemimpin negara, sebagai seorang presiden republik ini, dia mestinya mengedepankan kepentingan seluruh bangsa, bukan kepentingan anak dan keluarga,” katanya.

Baca Juga: Butet: Andai Saya Dipenjara, Itu Proses Pembusukan Demokrasi yang Dilakukan Pak Jokowi

Jurnalis KOMPAS TV Radi Saputro bertanya dalam dialog tersebut kepada Sulfikar, kenapa Capres nomor 1 Anies Baswedan tidak bertanya langsung di Debat kelima kepada capres Prabowo Subianto yang merupakan pasangan maju Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.

Sulfikar menjawab, perihal politisasi bansos tidak dikonfirmasi Anies kepada Prabowo karena ada isu lain yang mungkin lebih penting untuk diutarakan saat debat.

“Ada time limit juga dan ada beberapa isu yang mungkin lebih penting untuk diutarakan dibanding ini,” jawab Sulfikar.

Sulfikar lebih lanjut menyampaikan apa yang dilakukan Presiden Jokowi terkait bansos sebagai hal yang ironis.

Ia pun membandingkan dengan sikap Jokowi ketika Pandemi Covid-19 yang menurutnya tidak menyelamatkan ribuan nyawa rakyat.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU