Sekjen PDI-P Bela Megawati: Pak Dudung Saat Jadi KSAD Terlalu Sibuk Urus Anaknya
Rumah pemilu | 4 Februari 2024, 23:45 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan atau PDI-P Hasto Kristiyanto membela ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri usai dibilang Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal (Purn) Dudung Abdurrachman tendensius, ketika menuduh aparat TNI-Polri tak netral di Pemilu 2024.
Menurut dia, Dudung ketika menjadi KSAD terlalu sibuk mengurus anaknya, sehingga tak mengetahui kondisi di lapangan yang sebenarnya.
"Pak Dudung sebenarnya harusnya tahu, tetapi ketika beliau menjadi KSAD itu kan lebih banyak mengurus anaknya yang enggak lolos kemudian terjadi perdebatan dengan Pak Andika (mantan Panglima TNI)," kata Hasto di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (4/2/2024) malam.
Baca Juga: Eks KSAD Dudung soal TNI-Polri Tak Netral: Pernyataan Bu Megawati Tendensius, Tuduhan Tidak Berdasar
"Sehingga Pak Dudung sampai lupa persoalan yang ada di lapangan karena lebih mengurus anaknya agar bisa lolos di Akmil saat itu," sambungnya.
Sebelumnya diberitakan Kompas.tv, mantan KSAD Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurrachman menilai pernyataan Megawati ihwal aparat TNI-Polri tak netral di Pemilu 2024, terlalu tendensius dan tak berdasar.
Ia mengingatkan kepada seluruh personel TNI dan Polri agar tak mendengarkan tuduhan yang dilayangkan oleh Presiden ke-5 RI tersebut.
"Jadi, pernyataan Bu Mega kalau menurut saya itu kan tendensius menurut saya, tuduhan yang tidak berdasar, ya. Tuduhan yang tidak berdasar. Menurut saya TNI-Polri tidak usah takut dengan ocehan-ocehan seperti itu, yakini aja bahwa kita netral, gitu," kata Dudung di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (4/2) malam.
Ia menilai, sejauh ini TNI-Polri masih bekerja sesuai dengan aturan yang berlaku, yakni menjaga netralitasnya di dalam pesta demokrasi lima tahunan.
"Ya kalau setahu saya sampai saat ini pun TNI maupun Polri masih berkomitmen menjaga tentang netralitas, ya."
"Saya punya keyakinan mereka punya sapta marga, sumpah prajurit, dan wajib TNI dan Tribrata. Tidak ada lah kalau misalnya ada ketidaknetralan, dan saya yakin pimpinan TNI maupun Polri, ya kalau ada anak buahnya yang tidak netral pasti dia bertindak tegas, karena dia sudah tahu aturan ketentuan dan pokoknya tanggungjawabnya sebagai TNI/Polri," ungkap Dudung.
Menurut dia, seharusnya Megawati juga mengingatkan lembaga Badan Intelijen Negara atau BIN.
Baca Juga: [FULL] Pidato Megawati di Konser Salam Metal Ganjar-Mahfud: Jangan Lagi Intimidasi Rakyatku!
"Kemarin enggak dibilang juga kok BIN nya kok netral, harusnya bilang juga dong BIN juga netral. Kan sudah ada kenyataan yang di Papua tuh," tandas dia.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV