Mahfud MD Mundur, Hasto Berharap Menular ke Prabowo: Meskipun Anggaran di Sana Besar Sekali
Rumah pemilu | 1 Februari 2024, 15:50 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto berharap integritas Mahfud MD yang mengundurkan diri dari posisi Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) menular ke Prabowo Subianto.
Harapan Hasto tersebut disampaikan di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (1/2/2024), menyikapi mundurnya Mahfud MD, cawapres nomor urut 3 yang mundur dari jabatan menteri.
Saat ini calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) RI.
"Semoga keteladanan integritas dari Prof Mahfud MD ini dapat menular, termasuk ke Pak Prabowo sehingga (mundur)," kata Hasto, dikutip YouTube KompasTV.
Baca Juga: Usai Mahfud MD Mengundurkan Diri, PDIP Belum Berencana Tarik Menterinya dari Kabinet
Hasto berpendapat Mahfud telah mengambil sikap atau keputusan yang bijak dan baik.
Semestinya, kata Hasto, sikap Mahfud tersebut juga diikuti oleh kandidatpasangan calon (paslon) lain yang masih menduduki jabatan publik.
Dalam kesempatan itu, Hasto juga menyebut bahwa anggaran di Kementerian Pertahanan besar sekali, sehingga jika berani mengundurkan diri merupakan sikap gentleman.
"Ya meskipun anggaran di sana (Kementerian Pertahanan) besar sekali, sehingga rasanya kalau mundur dengan anggaran sebesar itu sayang. Tapi ini merupakan sikap yang gentleman," ujar Hasto yang juga merupakan Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud tersebut.
Sebelumnya diberitakan, Hasto juga menyebut pengunduran diri Mahfud dari jabatan sebagai Menkopolhukam membutuhkan pertimbangan mendalam.
Baca Juga: Anggota Komisi II DPR Desak Bawaslu Berani Tindak ASN yang Tak Netral di Pemilu 2024
Meski demikian PDIP belum mempertimbangkan secara mendalam untuk menarik mundur menterinya dari kabinet.
“Kepentingan bangsa di atas segalanya. Stabilitas politik sangat penting. Ditengah ancaman geopolitik,” ucapnya dikutip dari laporan jurnalis Kompas TV Leo dan Bimo.
“Mundur itu gampang, tapi pertimbangan sangat dalam. Kami cermati, masih ada 13 hari kedepan untuk koreksi. Begitu Pak Mahfud, butuh pertimbangan yang mendalam,” tambahnya.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV