Ramai Salam 4 Jari, TPN Ganjar-Mahfud: Masyarakat Jengah Lihat Pejabat Kampanye Terselubung
Rumah pemilu | 30 Januari 2024, 10:45 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Chico Hakim selaku juru bicara (jubir) Tim Pemenangan Nasional (TPN) pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD menilai masyarakat lelah melihat perilaku pejabat yang memihak dan berkampanye terselubung.
Pernyataan Chico Hakim tersebut disampaikan dalam dialog Sapa Indonesia Pagi, Kompas TV, Selasa (30/1/2024), membahas munculnya salam 4 jari.
Awalnya, Chico menjelaskan bahwa gerakan salam 4 jari merupakan gerakan yang muncul dari rakyat dan aktivis.
“Jadi kan ini gerakan yang muncul dari rakyat ya, gerakan muncul dari teman-teman yang sering bergerak untuk demokrasi dan lain-lain,” kata Chico.
“Saya kenal John Muhammad tapi udah lama sekali saya nggak pernah jumpa lagi dengan dia. John ini kan kalau saya ingat dia adalah aktivis dari mahasiswa Trisakti tahun 1998, dan John maupun ada Gita Putri juga di X yang ikut menyuarakan soal salam 4 jari,” bebernya.
Mereka, kata Chico, merupakan orang-orang yang terlibat dalam gerakan reformasi dan sepengetahuannya mereka belum pernah terlibat dalam timses capres setelah reformasi.
Baca Juga: Pengamat Politik UI Angkat Bicara soal Muncul Gerakan Salam 4 Jari yang Ramai di Medsos
"Seingat saya sampai hari ini bahkan belum pernah terlibat dalam timses capres mana pun setelah reformasi berjalan.”
“Jadi itu betul-betul murni gerakan dari mereka, gerakan yang tumbuh di masyarakat, masyarakat yang sudah jengah, sudah lelah melihat perilaku pejabat-pejabat kita yang berpihak dan melakukan banyak kampanye terselubung,” bebernya.
Gerakan tersebut, lanjut Chico, bukan hanya eskalasi dari hashtag yang sebelumnya pernahmuncul, yakni #asalbukanprabowo, tapi sudah melebar menjadi salam 4 jari.
“Tadinya kan bicara soal Prabowo, tapi sekarang sudah melebar sehingga melihat mulai muak dengan apa yang dilakukan oleh Presiden Jokowi selama ini.”
‘Setiap hari Presiden Jokowi itu, kita melihat pandangan masyarakat adalah dia berkampanye secara terselubung,” tambahnya.
Kegiatan-kegiatan itu, lanjut Chico, seperti jalan-jalan dengan bergantian makan siang, naik sepeda, makan bakso, dan lain-lain, dengan menteri kabinet yang berada di koalisi 02.
“Itu masyarakat sangat bisa melihat, apalagi dari mobil RI 1 yang dibayai oleh negara, itu bagian dari fasilitas negara, termasuk yang mahal, yang uang rakyat di situ, termasuk bensinnya dibayarkan oleh negara, ada mengacungkan dua jari, gitu. Sementara Bawaslu tidak melakukan apa-apa.”
Saat host menanyakan, apakah hal tersebut merupakan kampanye terselubung, Chico dengan tegas mengiyakan.
“Iya dong, sangat. Setiap hari kalau pandangan saya, dan saya yakin itu pandangan masyarakat, itu adalah kampanye terselubung. Bawaslu bisa bilang saja nggak, Bawaslu boleh ngomong apa-apa, penyelenggara pemilu boleh mengatakan apa-apa, oh itu tidak sesuai dengan pasal ini, itu nggak apa-apa, dan lain-lain.”
“Cuma masyarakat ini kan bukan masalah pasal, dia masalah kepantasan saja, masalah adab, masalah moral, masalah etika, itu yang dikedepankan,” tambahnya.
Baca Juga: Pujian Prabowo untuk Jokowi Usai Makan Bakso Bareng di Magelang
Manusia hidup, kata Chico yang menjadikan sebagai manusia bukan hanya patuh pada hukum, tapi juga ada adab dan etika yang harus dijaga.
“Soal kepantasan, soal kepatutan, memantaskan diri sebagai presiden, sebagai negarawan lah.”
Tapi menurut Chico, masalahnya saat ini masyarakat melihat Jokowi yang dulu diharapkan oleh banyak orang, menjadi negarawan ternyata hanya politisi biasa.
“Tapi, semakin ke sini semakin terlihat bahwa Pak Jokowi ini hanya seorang politisi biasa, dan manusia biasa yang sangat biasa, artinya apa? Yang menginginkan anaknya sukses dengan cara apa pun.”
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV