> >

Timnas AMIN: Jokowi Salah Kalau Masih Menganggap Dukungan Masyarakat Besar Untuknya

Rumah pemilu | 29 Januari 2024, 14:04 WIB
Presiden Jokowi memberikan bantuan pangan cadangan beras pemerintah (CBP) di Gudang Bulog Klahang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (03/01/2024). (Sumber: BPMI Setpres)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo dinilai salah jika masih menganggap dukungan masyarakat terhadapnya besar seperti halnya di Pilpres 2014 dan 2019.

Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Timnas Anies-Muhaimin, Maman Imanul Haq yang mengaku sebagai pendukung Presiden Jokowi di dua periode Pilpres sebelumnya.

“Masyarakat melihat ada perubahan signifikan yang dilakukan oleh seorang Presiden Jokowi dan ini menyisakan sebuah kegamangan dan menyisakan sebuah kekhawatiran dan tentu juga mengurangi atau menggerus dukungan,” kata Maman dalam dialog Sapa Indonesia Pagi KOMPAS TV, Senin (29/1/2024).

“Jadi kalau hari ini Jokowi masih menganggap bahwa dukungan masyarakat itu besar seperti dukungan di periode Pilpres pertama dan kedua kemarin itu sangat salah.”

Baca Juga: Jokowi Bertemu AHY, Timnas AMIN: Kelihatan Moralitas Politik Sudah Tidak Sebagai Pemimpin Nasional

Menurut Maman, Presiden Jokowi telah membuat kecewa publik karena mendukung pelanggaran konstitusi yang terjadi dalam putusan Mahkamah Konstitusi nomor 90.

“Kami adalah pendukung dua periode presiden Jokowi dan tentu kami bangga karena Jokowi membangun infrastruktur yang baik untuk Indonesia. Tapi sekarang kami menyayangkan ketika pembangunan infrastruktur itu ternodai oleh langkah- langkah Jokowi yang menunjukkan dukungan terhadap bagaimana pelanggaran konstitusi soal Keputusan MK, dengan bagaimana demokrasi dicederai dengan cara pemihakan secara sepihak,” ujar Maman.

“Walaupun beliau berargumen itu sesuai dengan aturan, di balik semua aturan harus ada etika kenegaraan, harus ada moralitas kebangsaan yang harus dijunjung, itu lah yang sebenarnya kami sangat sayangkan sehingga hari ini para pendukung Jokowi tentu merasa kecewa dengan apa yang dilakukan oleh seorang pemimpin yang kita dambakan ketika awal kemunculan.”

Baca Juga: Pengamat Sebut Sejumlah Menteri akan Mundur Usai Pilpres: Tidak Mau Dicatat Sejarah Rusak Demokrasi

Di samping itu, lanjut Maman, saat ini masyarakat sudah teredukasi untuk menentukan calon pemimpin terbaik di masa mendatang.

 

“Masyarakat hari ini justru sudah teredukasi baik oleh kampanye atau debat masing-masing capres, lalu ketiganya sudah memperlihatkan perdebatan-perdebatan yang lumayan panas edukatif membuat masyarakat tercerahkan kenapa harus ada yang cawe-cawe pemimpin nasional? Tidak perlu dilakukan sebenarnya,” kata Maman.

“Sekali lagi saya ingin katakan legasi terbaik yang kita nanti dari seorang presiden Jokowi adalah mengawal kualitas demokrasi.”

 

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU