> >

Hadiri Kampanye Akbar di Ruteng NTT, Ganjar Ungkap Pesan Tokoh Agama soal Moralitas dan Etika

Rumah pemilu | 27 Januari 2024, 00:20 WIB
Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menghadiri kampanye akbar bersama partai pengusung dan pendukung di Stadion Golo Dukal, Ruteng, Kabupaten Manggarai, NTT, Jumat (26/1/2024). (Sumber: KOMPAS TV)

MANGGARAI, KOMPAS.TV - Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo menghadiri kampanye akbar di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Jumat (26/1/2024). 

Kampanye akbar Ganjar bersama partai pengusung dan pendukung itu digelar di Stadion Golo Dukal, Ruteng, Kabupaten Manggarai, NTT. 

Dalam sambutannya, Ganjar menyatakan perjalanannya menuju Ruteng merupakan sebuah perjuangan. Pengalaman itu, kata dia, akan terus ia ingat bahwa ujung-ujung Indonesia perlu mendapatkan perhatian.

Ganjar mengapresiasi masyarakat Ruteng yang tetap ikut berkampanye terbuka bersama meski diguyur hujan. 

Ia menilai keputusan tersebut merupakan bukti kekuatan energi rakyat untuk memenangi Pemilu 2024. 

Baca Juga: Ganjar Respons Ucapan Jokowi soal Presiden Boleh Kampanye: Risiko Besar Pada Demokrasi

"Saya mau tanya, tolong dijawab. Apakah di Ruteng, Manggarai ini Ganjar-Mahfud akan menang?" tanya Ganjar, disambut teriakan "menang" peserta kampanye.

Mantan gubernur Jawa Tengah itu kemudian bercerita, sebelum menghadiri kampanye akbar di Ruteng, ia bertemu Uskup Ruteng, Monsinyur Siprianus Hormat.

Dalam pertemuannya dengan Uskup Siprianus, ia mengaku mendapat sebuah pesan agar Pemilu 2024 tidak hanya sekadar untuk mencari dukungan, tapi juga mengedepankan moralitas dan nilai etika yang tinggi.  

Pesan tersebut, kata Ganjar, membuatnya paham bahwa politik yang jauh dari moral, tidak akan memiliki manfaat. 

Ia mengatakan akan mengingat pesan tersebut dan menjadikannya pegangan untuk menjadi pemimpin yang bermoral dan beretika jika kelak terpilih pada Pilpres 2024. 

Baca Juga: Jawaban Kompak Ganjar dan Cak Imin soal Menteri Dukung Paslon: Jangan Pakai Fasilitas Negara

"Publiklah tuan saya. Rakyatlah tuan saya yang akan memilih. Maka dengan paksaan seperti apa pun, ketika rakyat sudah menentukan, tidak ada yang bisa memaksakan," ujar Ganjar.

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU