> >

Soal Beras Bulog Berstiker Capres-Cawapres Tertentu, KPK: Kalau Mau Fair, Tiga-Tiganya Harusnya Ada

Rumah pemilu | 25 Januari 2024, 22:01 WIB
 Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dalam jumpa pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (25/1/2023). Alexander mengomentari beredarnya foto kantong beras Bulog dengan logo atau stiker gambar pasangan capres-cawapres tertentu. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

Alexander pun berharap praktik-praktik tersebut dapat dihindari semua pihak.

"Dan kami berharap Bawaslu selaku pengawas pemilu juga bisa melakukan koreksi dalam praktik-praktik seperti ini,” tutup dia.

Foto beras Bulog berstiker pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. (Sumber: Tangkapan layar)

Sebelumnya beredar foto kantong beras Bulog yang ditempel stiker capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, di media sosial X (dulu Twitter).

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Ahmad Muzani, mengaku belum melihat foto tersebut. Namun, ia bilang hal itu bisa saja terjadi.

“Itu bisa saja, tetapi saya belum melihat karena di beberapa tempat juga yang seperti itu terjadi, beras Bulog,” kata Muzani, Kamis.

Baca Juga: TPN Ganjar-Mahfud Berencana Laporkan Bansos Berstiker Prabowo-Gibran ke Bawaslu: Kami Telusuri Dulu

Sementara Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurti menyebut pihaknya tidak pernah menempelkan atribut apa pun selain label Badan Pangan Nasional dan Bulog di kemasan beras.

"Dari Bulog tidak ada atribut apa pun," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (25/1/2024).

Menurut Bayu, beras dari program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) tersebut sangat mudah diperoleh karena dalam pendistribusiannya, Perum Bulog bekerja sama dengan berbagai jaringan distributor sampai ke ritel modern.

Hal itu dilakukan agar masyarakat mudah untuk mengakses beras tersebut.

Sehingga program stabilisasi harga beras dapat terlaksana secara masif dalam rangka menjaga stabilitas harga beras.

"Setelah beras dibeli oleh masyarakat, Bulog tidak dapat mengatur apa yang akan dilakukan masyarakat atas beras itu. Tapi yang pasti, kita tidak ada membuat atribut apa pun," jelasnya.

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV, Kompas.com


TERBARU