Andre Rosiade Minta Paslon 1 dan 3 Sikapi Kecurangan Tidak Seperti Drama Korea: Bangun Opini Sesat
Rumah pemilu | 24 Januari 2024, 10:39 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Jubir Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Andre Rosiade meminta paslon nomor 1 dan 3 tidak banyak drama korea soal dugaan kecurangan pemilu. Sebab menurut Andre, bicara kecurangan pemilu tanpa bukti sama dengan membangun opini sesat.
Demikian Andre Rosiade dalam Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Rabu (24/1/2024).
“Jangan ada penggunaan instrumen negara, saya harap ada buktinya lalu ke Bawaslu, jangan kita drama korea, omon-omon membangun opini sesat,” ucap Andre Rosiade.
Sebab menurut Andre, 3 pasangan capres cawapres atau peserta pemilu 2024 sudah bersepakat untuk tidak melakukan kecurangan dan menjunjung tinggi netralitas.
Baca Juga: TPN: Keputusan Mahfud Mundur dari Jabatan Menko Polhukam Sudah Firm, Tinggal Tunggu Waktu
“Kita sepakat, 3 pasang ini sepakat untuk kita jangan ada kecurangan, jangan ada penggunaan fasilitas negara,” kata Andre.
Oleh karena itu, Andre kemudian menceritakan bagaimana respons TKN Prabowo-Gibran saat menghadapi dugaan kecurangan dari caleg PDIP di Sumatera Barat. Partai Gerindra, kata Andre, langsung mencari bukti-bukti dugaan kecurangan dan melaporkannya kepada Bawaslu.
“Kemarin di Sumatera Barat, kami menemukan misalnya bagaimana diduga caleg PDI Perjuangan menggunakan fasilitas PKH yang notabene Menteri Sosialnya adalah Bu Risma dari PDIP. Ini kita laporkan ke Bawaslu,”
“Karena kita tidak drama korea, kita temukan data-data ini dan laporkan ke Bawaslu.”
Baca Juga: Timnas AMIN: JK akan Konsentrasi di Level Atas dan Indonesia Timur saat Kampanye Akbar
Bukan hanya kejadian di Sumatera Barat, Andre kemudian menyertakan kasus surat suara sudah tercoblos untuk suara paslon nomor 3 Ganjar-Mahfud di Taiwan. Menurut Andre, pihaknya ketika itu merespons dengan meminta KPU melakukan penelusuran.
“Ditemukan yang di Taiwan kemarin surat suara yang terkirim ternyata sudah tercoblos dengan pasangan nomor 3 Ganjar-Mahfud. Ini kan harus ditelusuri oleh KPU kenapa bisa seperti itu,” kata Andre.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV