> >

PDIP Siap Pulihkan Hubungan dengan Jokowi, Syaratnya Utamakan Kepentingan Negara daripada Keluarga

Politik | 24 Januari 2024, 08:12 WIB
Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri (tengah), didampingi bakal calon presiden dari PDI-P Ganjar Pranowo (kanan), hadir dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional III PDI-P di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta, Selasa (6/6/2023). (Sumber: KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN.)

JAKARTA, KOMPAS.TV - DPP PDI Perjuangan bakal membuka pintu untuk memperbaiki hubungan yang renggang dengan Presiden Joko Widodo, namun ada sejumlah persyaratan yang perlu dipenuhi. 

Hubungan PDI-P sebagai partai pengusung Jokowi belakangan retak setelah Gibran Rakabumung Raka, putra sulung Jokowi maju sebagai cawapres pendamping Prabowo Subianto.

Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto menjelaskan rekonsiliasi PDI-P dengan Jokowi bisa saja dilakukan asalkan pemimpin tidak berjarak dengan rakyat. 

Hasto menegaskan hingga saat ini PDI-P selalu berpihak kepada rakyat, untuk itu setiap kader PDI-P harus menjadikan sikap partai dalam setiap tindakan. 

"Selama pemimpin itu dekat dengan rakyat, lebih mementingkan kepentingan bangsa dan negara, dari pada kepentingan atau keluarga, pasti dekat, pasti enggak ada jarak dengan kami," ujar Hasto di Menteng, Jakarta, Selasa (23/1/2024). 

Baca Juga: Hasto: Menteri PDIP Siap Angkat Koper, tapi Ibu Mega Imbau Pentingkan Stabilitas Pemerintahan

Hasto menilai jika prinsip tersebut dapat dijalankan oleh Jokowi pastinya tidak ada keretakan hubungan yang terjadi dengan PDI-P. 

Ia kembali mengingatkan PDI-P merupakan alat bagi rakyat untuk menyampaikan aspirasi, untuk itu setiap kader PDI-P harus bisa mengedepankan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi. 

"Tujuan berpolitik adalah itu. Maka kami membuka diri di dalam berpolitik dengan mengedepankan prinsip-prinsip kedaulatan rakyat. Karena partai politik ini kan hanya alat bagi rakyat untuk menyampaikan aspirasinya," ujarnya. 

Sinyal hubungan keretakan hubungan Jokowi dengan PDI-P semakin melebar saat Jokowi tidak menghadiri HUT ke-51 PDI-P pada 10 Januari 2024 lalu. Jokowi memilih melakukan lawatan kenegaraan ke sejumlah negara tetangga. 

Jokowi juga disebut meminta waktu buat bertemu dengan Megawati buat berdialog. Akan tetapi, pihak Istana Kepresidenan membantah hal itu.

Baca Juga: Ketika Jokowi 'Sentil' Perbaikan Jalan Rusak di Jateng Tak Kunjung Beres

"Terkait dengan narasi yang dikembangkan seolah-olah ada pertemuan, permintaan dari Bapak Presiden untuk bertemu, apalagi dihubungkan dengan Pemilu 2024, itu sama sekali tidak benar," ujar Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, Senin (22/1/2024).

Namun di hari ulang tahun  Ke-77 Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Selasa (23/1/2024), Jokowi mengirimkan karangan bunga. Karangan bunga itu dikirim ke alamat rumah Megawati di Menteng, Jakarta Pusat.

Karangan tersebut berisi berbagai bunga, di antaranya bunga anggrek bulan berwarna ungu, mawar putih, lili dan baby breath. 

Ada pula ucapan singkat dari Presiden Jokowi di atas karangan bunga itu. Tulisannya "Selamat ulang tahun Ibu Megawati Soekarnoputri. Dari: Presiden Joko Widodo."

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU