Soal Kunjungan Jokowi ke Jawa Tengah, Tenaga Ahli Utama KSP SebutTergantung Framing Masing-Masing
Politik | 23 Januari 2024, 21:53 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Joanes Joko buka suara tentang intensnya Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi berkunjung ke Jawa Tengah dalam sebulan terakhir.
Joanes menjelaskan hal itu dalam dialog Kompas Petang di KompasTV, Selasa (23/1/2024), menjawab pertanyaan host tentang apa yang dikhawatirkan di Jawa Tengah sehingga Presiden dalam sebulan terakhir sering kunjungan ke sana.
Menurut Joanes, jadwal kegiatan presiden sudah direncanakan atau disiapkan jauh hari sebelum kegiatan dilakukan.
“Kalau kami di KSP, yang kami tahu, faktanya, perencanaannya memang sudah jauh-jauh hari, begitu,” kata dia.
Baca Juga: Kaesang Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Megawati Soekarnoputri
“Bahwa yang dilakukan presiden ataupun agenda presiden itu framing narasinya bisa dibikin ke kanan ke kiri segala macam oleh pihak-pihak yang berkepentingan, menurut kami sah-sah saja,” tambahnya.
Joanes mengatakan, pemerintahan harus terus berjalan termasuk saat ada agenda politik apa pun, sebab situasi yang kita hadapi saat ini tidak mudah.
“Situasi dalam krisis pangan, kemudian situasi ekonomi, krisis ekonomi karena geopolitik, maka Bapak Presiden dengan segala sisa waktu yang ada, tentu akan melakukan berbagai hal untuk memastikan semua program-program strategi dan perencanaan-perencanaan yang sudah dilakukan itu betul-betul berjalan.”
Mengenai pernyataan Jokowi tentang jalan rusak yang ada di Jawa Tengah, Joko mengatakan itu merupakan koreksi internal.
“Itu kan koreksi internal, begitu, dan itu kan disampaikan juga pada Pak Basuki.”
“Saya orang Solo, saya tahu benar bagaimana situasi dan kondisi jalan yang disampaikan Bapak Presiden, kontur tanahnya dan segala macam itu memang tidak mudah, begitu,” tambahnya.
Dalam dialog itu, Joko juga menegaskan, berbagai jadwal kegiatan Jokowi sudah direncanakan sejak jauh hari, termasuk di Jawa Tengah.
“Misalnya agenda yang dihadiri oleh Bapak Presiden di Wonosobo, apel santri dan pelajar emas 2045, itu tidak bisa acara yang dpersiapkan hanya hitungan hari, itu butuh waktu berminggu-minggu.”
“Kenapa saya sampaikan ini, ini salah satu contoh bahwa agenda dan schedule Bapak Presiden itu, apalagi dengan urutan agenda yang begitu padat, begitu banyak agenda-agendanya, itu adalah betul-betul agenda yang dipersiapkan dan terjadwal, dan tidak bisa asal sekadar melaksakan,” bebernya.
Jika kemudian ada kegiatan yang bersamaan dengan kandidat capres atau cawapres, lanjut Joko, itu tergantung framing yang diberikan.
“Artinya dalam hal ini bahwa ada misalnya bersamaan, itu kan tergantung framing teman-teman mau memframing seperti apa, kalau teman-teman sesuai dengan kepentingannya.”
Baca Juga: Alasan Ganjar Usulkan Mahfud MD Mundur dari Menko Polhukam
Sebab, kata dia, apa pun yang dilakukan oleh presiden akan dibaca dengan kacamata politis serta kepentingan maing-masing pihak.
“Nanti kalau Bapak Presiden jadwalnya bersamaan dengan pasangan tertentu dibilang mengikuti pasangan itu. Nanti misalnya bapak Presiden bersamaan dengan yang ini, dibilang mendukung yang ini.”
“Pasti apa pun yang dilakukan oleh Bapak Presiden hari ini pasti akan dilihat selalu dalam kacamata politis dan kepentingannya masing-masing,” tegasnya.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV