Muncul Wacana Koalisi Paslon 1 dan 3, Jusuf Kalla: Dalam Politik Tidak Ada Kawan dan Lawan Abadi
Rumah pemilu | 15 Januari 2024, 22:09 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Mantan wakil presiden RI, Jusuf Kalla (JK) menyinggung munculnya wacana koalisi antara pengusung paslon nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD jika Pilpres 2024 berlangsung dua putaran.
JK menyebut tidak ada kawan dan lawan yang abadi dalam politik. Namun, wakil presiden RI ke-10 dan ke-12 itu menyebut keputusan koalisi ada di tangan para pimpinan partai.
“Dalam politik itu memang tidak ada lawan dan kawan abadi. Yang ada kepentingan untuk memajukan bangsa ini. Memenangkan pemilu dan sebagainya. Ya jadi memang harus bersama-sama, kebersamaan," kata JK usai menghadiri Dies Natalis ke-3 Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) di Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, Senin (15/1/2024).
"Yang harus memutuskan itu bukan saya. Tapi idenya oke. Tapi para pimpinan partai (yang memutuskan). Berkoalisi kan pimpinan partai," lanjutnya.
Baca Juga: Timses Mahfud Jelang Debat Cawapres: Gibran Kalau Diserang Playing Victim, Kalau Didiamkan Ngelunjak
Wacana koalisi antara pihak Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud mencuat usai petinggi masing-masing kubu mengakui bahwa keduanya tengah menjalin komunikasi politik.
Juru bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Aryo Seno Bagaskoro menyampaikan, komunikasi politik yang dijalin antara kubu nomor urut 3 dan 1 terkait dengan intimidasi jelang pemilu.
“Kalau mencermati dari apa yang disampaikan oleh Sekjen PDI Perjuangan Mas Hasto Kristiyanto sebenarnya konteks komunikasi secara umum itu kan dilakukan dengan banyak pihak,” kata Seno dalam program "Sapa Indonesia Pagi" Kompas TV, Senin (15/1).
“Tapi dalam konteks ini, komunikasi itu dilakukan dalam rangka menghadapi Pilpres 2024 yang kemudian bebas intimidasi, bebas tekanan, bebas dari segala macam situasi yang berlawanan dengan prinsip demokrasi dan pemilu, dan itu dilakukan dalam bentuk hubungan tim hukum antara Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin," lanjutnya.
Sementara itu, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menanggapi wacana koalisi tersebut dengan menyebut pihaknya juga menjalin komunikasi dengan kubu 1 dan 3.
Muzani menyampaikan, antara partai-partai yang kini bersaing dalam pemilu masih berhubungan baik.
Ia menyebut tradisi politik Indonesia adalah para pihak yang tadinya bersaing akan saling rangkul setelah kontestasi.
"Komunikasi itu berjalan bukan hanya 1 dan 3. (Kubu) 2 dan 3, dan 2 dan 1 (juga) berjalan. Saya berhubungan baik, misalnya, (dengan) semua partai koalisi yang ada di koalisi 1 dan 3," kata Muzani di Jakarta, Senin (15/1).
"Saya pernah menyampaikan ke Mas Hasto (Sekjen PDIP), kalau pintu depan masih tertutup, saya minta agar jendela-jendela rumah kita dibuka agar kita masih bisa saling menyapa dan Mas Hasto mengiyakan itu," lanjutnya.
Baca Juga: TKN Prabowo-Gibran Sebut Aksi Hasto Bagi-bagi Telur FOMO: Ikut-ikut
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV