> >

TKN Prabowo-Gibran Sebut Aksi Hasto Bagi-bagi Telur FOMO: Ikut-ikut

Rumah pemilu | 15 Januari 2024, 13:19 WIB
Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto bagi-bagi telur dan menyapa masyarakat di kawasan Rumah Susun Tanah Tinggi, Senen, Jakarta, Minggu (14/1/2024). Aksi Hasto bagi-bagi telur mendapat respons dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran yang menganggap sebagai aksi ikut-ikutan. (Sumber: Kompas.tv/Ant)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Aksi Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto yang membagikan telur saat kampanye ke masyarakat dinilai FOMO (Fear of missing out) atau ikut-ikutan gaya Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.

Hal itu disampaikan oleh Komandan TKN Pemilih Muda Prabowo-Gibran, Arief Rosyid Hasan di Media Center Pemenangan Prabowo-Gibran, Senin (15/1/2024).

“Kalau anak muda jaman sekarang itu bilangnya FOMO, ikut-ikut gitu,” ucap Arief.

Arief lebih lanjut mengaku senang karena program TKN Prabowo-Gibran untuk melayani rakyat diteladani oleh PDI Perjuangan atau Hasto Kristiyanto.

Baca Juga: TKN: Jika Ada Putaran Kedua, Kami Ingin yang Kalah Bergabung ke Prabowo-Gibran

“Jadi kita sih senang senang aja ya, anak muda jaman sekarang bilangnya FOMO,” kata Arief.

Namun Arief kemudian menegaskan, jika apa yang dilakukan Hasto Kristiyanto dengan bagi-bagi telur tidak lebih baik dari pihaknya. Prabowo-Gibran, kata Arief, mempunyai program membagikan susu dan makan siang gratis.

“Kalau kita kan bukan cuma bagi susu, kan makan siang, makan siang itu ada nasinya, ada telornya, ada ikannya, lengkap gitu ya,” jelas Arief, dikutip dari laporan jurnalis KompasTV.

“Kalau mereka kan telur aja.”

Sebelumnya kemarin, Hasto Kristiyanto membagi-bagikan telur setengah kilogram ke warga di Tanah Tinggi Jakarta Pusat.

Baca Juga: Timnas Anies-Imin Buka Peluang Koalisi ke Prabowo-Gibran atau TPN Ganjar-Mahfud untuk Putaran Kedua

“Kami memberikan telur karena ini secara empiris menurut para ahli gizi telur kaya protein, bagus tidak hanya mencegah stunting, juga dalam pertumbuhan kecerdasan anak-anak kita. Sehingga satu keluarga kami berikan 3 telur, sebagai upaya gotong royong dari PDI-P dan seluruh tim Pemenangan Ganjar-Mahfud,” kata Hasto.

Tidak hanya itu, Hasto juga memberi penekanan kenapa program telur lebih baik dibanding program susu dari sudut pandang kesehatan, anggaran, maupun kedaulatan pangan.

“Telur ini diproduksi oleh rakyat Indonesia, bukan impor. Kalau Prabowo Gibran susunya impor, bahkan ada dari Australia, bahkan mengandung glukosa yang tidak baik bagi pertumbuhan anak anak. Makanya kita membangun semangat berdikari di dalam mengatasi stunting. Jadi telur ini sangat efektif itu berdasarkan penilaian dari ahli gizi,” terang Hasto.

 

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU