Mahfud MD: Tembakau Jadi Permainan Tengkulak dan Pabrik Besar, Petani Kolaps
Rumah pemilu | 12 Januari 2024, 03:50 WIBSAMPANG, KOMPAS.TV – Calon wakil presiden (cawapres) RI nomor urut 3, Mahfud MD, menyebut saat ini tembakau menjadi permainan tengkulak dan pabrik-pabrik besar.
Pernyataan tersebut disampaikan saat Mahfud berkunjung ke Pondok Pesantren (Ponpes) Nahdlatut Thullab, Sampang, Madura, Jawa Timur, Kamis (11/1/2024).
Menurut Mahfud, dulu tembakau merupakan sumber penghasilan yang besar bagi petani-petani di Madura. Tapi kini menjadi permainan para tengkulak.
“Tembakau itu menjadi permainan para tengkulak dan pabrik-pabrik besar. Harganya dipermainkan, bahkan dibuat juga undang-undang bahwa tembakau itu berbahaya, dibuat undang-undangnya dan sebagainya,” kata Mahfud, dipantau dari tayangan YouTube Kompas TV.
“Lalu petani tembakau pada kolaps di NTB (Nusa Tenggara Barat), di Madura, di Temanggung.”
Baca Juga: Kata Ganjar Ketika Prabowo Gagas Percepatan "Giant Sea Wall" Pantura
Ia mengatakan, meski tembakau dinyatakan berbahaya bagi kesehatan, pabrik rokok terbesar di Indonesia justru dikelola oleh Amerika Serikat.
“Sementara dikatakan tembakau itu tidak baik, petani tembakau dirugikan tapi justru pabrik rokok terbesar di Indonesia dikelola oleh orang Amerika, oleh Philip Morris. Dia ambil uang-uang dari sini diekspor ke mana-mana, keuntungannya besar.”
Menurut Mahfud, kebijakan tentang tembakau harus ditinjau ulang agar tidak ada lagi produksi rokok ilegal.
“Ini kebijakan menurut saya harus ditinjau ulang, sehingga petani tembakau ini bisa sejahtera dengan bertani wajar tanpa harus membuat rokok-rokok yang ilegal. Harus legal,” tambahnya.
“Legal tetapi diperlancar urusannya, orang menjadi tidak legal itu kan karena dipersulit. Kita permudah, buat aturannya yang mudah."
Baca Juga: Kampanye Prabowo: Ditemani Raffi Ahmad hingga Akui Tak Pandai Bicara
Dalam pidatonya, Mahfud juga mengaku ingin mengembalikan Madura menjadi pulau garam.
“Dulu Madura itu disebut pulau garam karena Madura yang mengeskpor garam ke berbagai dunia, sehingga dunia melihat Pulau Madura adalah pulau garam,” jelasnya.
Saat itu, kata dia, garam di seluruh dunia diambil dari para petani garam di Madura. Tapi kini pabrik dan petani garam di Madura merugi.
“Tapi sekarang pabrik garam di Madura itu rugi. Petani-petani garam di Madura itu rugi sehingga ini harus diperbaiki citra Madura sebagai pulau garam kita kembalikan. Bahwa di sinilah garam-garam terbaik untuk keperluan dunia itu dibuat.”
“Sejak saya jadi anggota DPR tahun 2004, garam di Madura nggak beres-beres, kenapa? Karena kadang kala kita sudah buat, rakyatnya tidak disubsidi tapi malah impor dari luar,” ujarnya.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV