Pengakuan Anies soal Hubungannya dengan PDIP: Akur Terus Dong
Rumah pemilu | 11 Januari 2024, 13:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan mengaku hubungannya selalu akur dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan).
Hal tersebut disampaikan Anies Baswedan di sela safari politiknya di Samarinda, Kalimantan Timur, Kamis (11/1/2024).
“Akur terus dong,” ucap Anies sebagaimana dikutip dari Antara.
Kemarin Anies mengucapkan selamat hari ulang tahun ke 51 untuk PDI Perjuangan. Dalam ucapannya, Anies juga menyelipkan doa kepada PDI Perjuangan agar semakin menjadi partai yang solid dan terus menjadi pilar utama penjaga demokrasi di Indonesia.
Tidak hanya itu, Anies juga terlihat berjabat tangan da berbincang dengan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani usai debat ketiga yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Meski demikian, Anies hingga kini enggan untuk mengungkapkan apa isi perbincangan dirinya dengan Puan Maharani.
Baca Juga: KPK Ajukan Permohonan Tunda Sidang Praperadilan Eks Wamenkumham Eddy Hiariej
“Selesai debat kami salaman dengan semua yang ada di situ, ya kalau tidak ada di situ (sekitar area debat, red), saya tidak salaman, karena otomatis mau cari di mana. Jadi, semua yang ada di situ kami salami, termasuk ada Mbak Puan,” kata Anies.
Sebelumnya diberitakan KOMPAS TV, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengaku sudah membangun komunikasi politik dengan pihak Anies-Muhaimin.
Dari hasil komunikasi politik tersebut, Hasto sebut tim hukum Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin sama-sama merasa ada dugaan kecurangan secara massif dan terstruktur pada Pilpres 2024.
Pernyataan itu disampaikan Hasto Kristiyanto usai menggelar kegiatan tumpengan HUT ke 51 PDIP di Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (10/1/2024).
Baca Juga: Hasto Ungkap Tim Ganjar-Mahfud Bangun Komunikasi dengan Anies-Muhaimin, Ini yang Dibahas
“Kami membangun komunikasi politik, tim hukum dari pasangan Ganjar Mahfud dan Amin telah melakukan komunikasi,” ucap Hasto.
“Bahkan di dalam komunikasi itu kita merasakan bahwa ada kecenderungan kecurangan secara terstruktur, masif dan sistematis karena itulah kami membangun komunikasi.”
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV