JK Ingatkan Publik Hati-Hati Pilih Presiden, Singgung Pemimpin Emosional saat Debat
Rumah pemilu | 10 Januari 2024, 19:45 WIBSURABAYA, KOMPAS.TV - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) membeberkan kriteria pemimpin negara versi dirinya.
Menurutnya, kepala negara harus punya jiwa yang tenang, tidak terperangkap dengan emosi. Sebab setiap permasalahan yang dihadapi seorang kepala negara, sangat banyak dan butuh pemikiran dan gagasan yang sehat.
JK mengatakan jika pemimpin yang suka marah-marah berdebat dengan kepala negara lain, bisa-bisa terjadi perseteruan hebat.
"Kalau tidak tenang berpikiran, harus mengambil keputusan yang baik? Tentu pemimpin itu jangan emosional," ujar JK usai menghadiri acara pertemuan antara pengusaha dan cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar, di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (10/1/2024).
"Bagaimana kira-kira kalau dia berdebat dengan kepala negara lain? Bisa ditonjok kepala negara lain," imbuhnya.
Baca Juga: TPN Ganjar-Mahfud Nilai Prabowo Tak Siap Hadapi Debat Capres Pilpres 2024
Ia berpesan agar masyarakat hati-hati dalam memilih pemimpin. Menurutnya, salah satu yang bisa menjadi acuan adalah sikap para capres dalam debat ketiga Pilpres 2024 pada Minggu (7/1/2024) lalu.
"Jadi, harus hati-hati memilih pemimpin. Kita lihat kemarin malam saja di debat," katanya.
JK juga mengingatkan kepada pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar agar berkampanye dengan baik, sopan dan menjelaskan gagasan dengan jelas agar masyarakat mengerti tujuan perubahan yang disodorkan.
Di sisi lain, JK meminta Anies-Muhaimin (AMIN) dapat memimpin negara dengan mengacu kepada sifat-sifat Nabi Muhammad SAW antara lain, amanah, tabligh, jujur, dan cerdas.
"Tentu memberi keyakinan kepada masyarakat bahwa memang AMIN adalah pemimpin yang bisa dipercaya, amanah, dan juga cerdas untuk kemajuan bangsa ini," ujar JK.
Baca Juga: Ekspresi Capres Prabowo Saat Singgung Nilai Anies 11 dari 100 di Debat Capres
Lebih lanjut, dia menyemangati Muhaimin agar tidak kalah dengan cawapres lainnya, yaitu Gibran Rakabuming Raka dan Mahfud MD.
Sebab menurutnya, tidak mudah untuk meraih 85 juta suara di Pilpres 2024. Sehingga Pilres 2024 berkemungkinan akan digelar dua putaran.
"Kita harap ini, masak kalah dengan Gibran? Kelewatan, kan? Kalau dengan Pak Mahfud ini memang bersaing, enggak apa-apa," ujar JK.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV