Ada Sesar Aktif Baru Penyebab Gempa di Sumedang, Ini Rekomendasi BMKG
Peristiwa | 8 Januari 2024, 19:46 WIB"BMKG siap mendukung penuh program edukasi dan literasi kebencanaan kepada masyarakat. Kami juga menghimbau kepada masyarakat agar memonitor perkembangan informasi dari BMKG yang disampaikan melalui berbagai platform resmi, media atau melalui posko utama," tutur Rita.
Adapun Kabupaten Sumedang diguncang gempa bumi berkekuatan M4,8 dengan episenter di darat, 2 km Timur Laut dari pusat Kota Sumedang, Jawa Barat pada 31 Desember 2023. Gempa tersebut terjadi pada kedalaman hiposenter 5 km dari permukaan bumi.
Sebelumnya, terjadi 2 gempa pendahuluan pada pukul 14.35 WIB (M4,1) dan pukul 15.38 WIB (M3,4). Setelah itu, masih terjadi beberapa gempa susulan dengan kekuatan bervariasi antara M2,4 - 4,5.
BMKG menjelaskan, gempa Sumedang itu merupakan gempa bumi kerak dangkal (shallow crustal earthquake), akibat dari aktivitas sesar aktif, dengan mekanisme sumber merupakan kombinasi antara pergerakan mendatar dan naik (oblique thrust fault), berarah cenderung Utara-Selatan.
Gempa Sumedang yang memiliki skala intensitas V-VI MMI (Modified Mercalli Intensity) itu menyebabkan 10 orang luka-luka dan 138 rumah rusak yang tersebar di Kabupaten Sumedang (Kecamatan Sumedang Utara, Sumedang Selatan, Tanjungmedar, Tanjungkerta, Jatinangor, Pamulihan, Rancakalong, dan Surian) serta Kabupaten Bandung (Kecamatan Arjasari dan Cicalengka).
Baca Juga: Kapan Puncak Musim Hujan 2024 di Indonesia? Begini Penjelasan BMKG dan BRIN
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV