Jokowi soal Data Pertahanan: Ini Menyangkut Strategi, Nggak Bisa Dibuka Kayak Toko Kelontong
Rumah pemilu | 8 Januari 2024, 17:18 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo mengatakan data pertahanan negara memang ada yang bisa disampaikan secara terbuka. Tapi, Jokowi menegaskan data pertahanan ada lebih banyak yang harus dirahasiakan karena menyangkut strategi besar negara.
Demikian Presiden Jokowi merespons debat ketiga Pilpres 2024, Senin (8/1/2024).
“Yang berkaitan dengan pertahanan, yang berkaitan dengan keamanan negara, yang berkaitan dengan alutsista itu ada yang bisa terbuka,” kata Jokowi.
“Tapi banyak yang memang harus kita rahasiakan, karena ini menyangkut strategi besar negara. Nggak bisa semua dibuka kayak toko kelontong, nggak bisa.”
Baca Juga: Debat Ketiga, Prabowo Respon soal Lahan Miliknya: Mas Anies Jangan Jiplak Data yang Salah
Dalam keterangannya, Jokowi kemudian merespons debat ketiga pilpres yang menurutnya tidak memperlihatkan substansi dari visinya.
“Saya melihat substansi dari visinya malah tidak keliatan, yang keliatan justru saling menyerang yang sebetulnya nggak apa-apa asal kebijakan, asal policy, asal visi nggak apa-apa,” ucap Jokowi.
“Tapi kalau sudah menyerang personal, pribadi yang tidak ada hubungan dengan konteks debat tadi malam mengenai hubungan internasional, mengenai geopolitik, mengenai pertahanan dll, saya kira kurang memberikan pendidikan, kurang mengedukasi masyarakat yang menonton.”
Atas penilaian tersebut, Jokowi kemudian meyakini debat ketiga Pilpres 2024 menuai kekecewaan publik.
“Saya kira akan banyak yang kecewa,” ujar Jokowi.
Baca Juga: Prabowo Sebut Ada Paslon yang Sikapnya Tidak Pantas Jadi Pemimpin: Pertahanan Itu Penuh Rahasia
Jokowi lebih lanjut berharap debat Pilpres 2024 dapat diformat lebih baik lagi untuk memberikan edukasi kepada publik sebelum melakukan pilihan di bilik suara.
“Debatnya memang perlu diformat lebih baik lagi, ada rambu-rambu sehingga hidup, saling menyerang nggak apa-apa tapi kebijakan, policy, visinya yang diserang bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal. Saya kira nggak baik dan nggak mengedukasi,” kata Jokowi.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV