> >

Anies ke Prabowo: Ketika Anda Memimpin di Kemenhan, Banyak Orang dalam di Pengadaan Alutsista

Rumah pemilu | 7 Januari 2024, 21:35 WIB
Tangkapan layar Youtube KPU RI saat capres nomor urut 1 Anies Baswedan berbicara pada debat ketiga capres Pemilu 2024 di Istora Senayan Jakarta, Minggu (7/1/2024). (Sumber: Tribunnews)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan menyebut adanya orang dalam di pengadaan alat utama sistem pertahanan (alutsista) oleh Kementerian Pertahanan (Kemenhan).

Hal ini disampaikan ketika ia memberikan pertanyaan kepada capres nomor urut 2 yang juga Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.

Anies terlebih dahulu bertanya kepada Prabowo soal hubungan standar etika dengan kemampuan seseorang menjaga pertahanan dan keamanan negara.

Baca Juga: Prabowo Sebut Anies Tidak Mengerti Masalah Pertahanan, Bakal Undang Bahas Alutsista

Prabowo mengatakan bahwa kepemimpinan membutuhkan nilai etika sebagai hal yang fundamental. Nilai-nilai tersebut adalah cinta Tanah Air, kejujuran, kebersihan, dan tidak boleh korupsi dalam bentuk apapun. 

“Kita harus beretika dengan benar, jujur, apa yang kita katakan itu ya yang ada di hari kita, jangan lain di mulut, lain di hati,” ucap Prabowo.

Kemudian, Anies diberikan kesempatan untuk menanggapi jawaban dari Prabowo. Ia menyinggung adanya 'orang dalam' di pengadaan alutsista.

“Dalam kenyataannya, ketika Anda memimpin di Kementerian Pertahanan, banyak orang dalam di pengadaan alutsista, PT Teknologi Militer Indonesia, Indonesia Defense Security. Lalu 'orang dalam' dalam pengelolaan food estate,” ucap Anies.

Baca Juga: Prabowo Sependapat dengan Ganjar soal Utang Luar Negeri, tapi Sebut Anies Harus Belajar Ekonomi Lagi

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menyinggung pelanggaran etika terkait pencalonan cawapres Prabowo, Gibran Rakabuming.

Diketahui, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman yang juga paman Gibran, terbukti melanggar etik dalam memutuskan perkara tentang batas usia capres-cawapres.

“Lalu ada kejadian, di mana ketika ada pelanggaran etika, dan bapak tetap jalan terus dengan cawapres yang melanggar etika, artinya ada kompromi atas standar etika. Ini fakta,” kata Anies.

“Dalam pidato bapak mengolok-olok tentang pentingnya etika,” ujarnya.

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU