Debat Capres, Prabowo Sebut Ada yang Asal Bicara Tanpa Data: Didorong oleh Ambisi
Rumah pemilu | 7 Januari 2024, 19:56 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Calon Presiden (Capres) RI nomor urut 2 Prabowo Subianto menyebut kemungkinan adanya pihak yang asal bicara dan tanpa data, serta didorong oleh ambisi yang menggebu-gebu.
Pernyataan itu disampaikan oleh Prabowo saat menyampaikan visi misi dalam debat ketiga Pilpres 2024, Minggu (7/1/2024).
“Mungkin ada yang asal bicara tanpa data, mungkin ada yang didorong oleh ambii yang menggebu-gebu sehingga tidak obyektif,” kata Prabowo.
Dalam kesempatan itu, Prabowo mengatakan, tema debat malam ini berbicara tentang tema-tema yang sangat penting, yakni pertahanan, hubungan internasional, geopolitik, globaliasi, dan keamanan.
Dengan demikian, kata dia, kita kembali pada tujuan nasional yang tercantum dalam undang-undang dasar.
Baca Juga: Ganjar Singgung 3 Poin Terkait Pertahanan Keamanan: Sebagai Anak Polisi Saya Paham
“Dalam pembukaan UUD 1945 tercantum sangat tegas bahwa tujuan nasional kita yang pertama adalah sangat tegas melindungi tumpah darah Indonesia,” tuturnya.
“Jadi, tujuan dari negara yang pertama dalah melindungi, berarti pertahanan. Kita menyadari bahwa negara kita sangat kaya, ratusan tahun negara dari jauh datang ke Nusantara ini untuk intervensi, untuk mengganggu, untuk adu doomba untuk mencuiri kekayaan kita.”
Bahkan, lanjut Prabowo, sampai kita merdeka kita pun harus berhadapan dengan kekayaan alam kita diambil dengan murah.
Oleh sebab itu, lanjut dia, untuk menjadi negara makmur, sejahtera, dan rakyat mempunyai pekerjaan layak, hidup layak, kita harus menjaga kekayaan kita. “Kita harus mengelola kekayan kita,” tuturnya.
“Politik luar negeri kita sejak kita merdeka adalah bebas aktif, non blok, tidak memihak, tidak ikut blok-blok, ini akan saya teruskan, dengan menjaga hubungan baik dengan semua kekuatan, kita bisa mengamankan kepentingan naisonal kita.”
Prabowo menambahkan, seribu kawan terlalu sedikit dan satu lawan terlalu banyak.
“Kita akan menjalankan polotik tetangga baik, kita bertekad harus punya pertahanan yang kuat.”
Dirinya mengaku berpegang pada doktrin, kepada strategi nasional, dan semuanya adalah pada dasar kepentingan bangsa dan rakyat Indoensia.
Baca Juga: Ketua KPU soal 2 Panelis dari UNHAN: Semua Punya Integritas
“Saya mampu mempertanggung jawabkan, dan saya berkeyakinan hanya dengan pertahanan yang kuat kita akan dihormati, kita akan menjaga kepentingan nasional kita.”
“Kalau kita buka buku ilmu pengetahuan yang paling dasar, kekuatan nasional harus ada kekuatan militer. Tanpa kekuatan militer sejarah peradaban manusia mengajarkan bahwa bangsa itu akan dilindas seperti di Gaza sekarang ini. Akan diambil kekayaannya, akan diusir dari tanah airnya, tidak bisa tidak, kita harus kuat,” ujarnya.
Sebelumnya, dalam pemaparan visi misi, Capres nomor urut 1 Anies Baswedan menyebut Kemenhan menjadi korban peretasan pada tahun 2023, dan menyinggung kekayaan Menhan.
"Ironisnya kementerian pertahanan menjadi korban peretasan hacker di 2023. Anggaran kemenhan tidak bisa menangani itu justru untuk membeli alutista bekas," kata Anies.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV