> >

Jelaskan Pendataan KTP Warga Cilincing oleh Babinsa, Kapuspen TNI: Program Universitas Pertahanan

Politik | 3 Januari 2024, 11:05 WIB
Tangkapan layar saat Menteri Pertahanan Prabowo Subianto blusukan di Kampung Sawah, Semper Timur, Cilincing, Jakarta Utara. Pihak Pusat Penerangan (Puspen) TNI angkat bicara terkait viral adanya babinsa yang mendata sejumlah warga Cilincing usai kegiatan blusukan yang dilakukan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di kawasan tersebut. (Sumber: Kompas.tv/Ant)

“Diambil KTP sama KK, nggak tahu, Babinsa yang ngambil, orang ABRI berseragam loreng-loreng," kata Juli.

"Iya (dimintai data -red), 'entar ada ya, Bu' katanya," ujar Juli menirukan ucapan pendata yang diduga aparat TNI itu.

Menanggapi hal itu, Juru bicara (Jubir) Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, Dahnil Anzhar Simanjuntak, menyebut video pengakuan warga terkait pendataan Babinsa usai kunjungan Prabowo sebagai fitnah.

Dahnil menjelaskan bahwa pendataan warga itu terkait program bedah rumah yang akan dilakukan oleh Universitas Pertahanan di Cilincing.

"Jadi tidak ada keterkaitan dengan tuduhan intimidasi, tuduhan menakut-nakuti. Ini upaya melakukan framing yang jahat sekali, dari upaya yang sedang dilakukan oleh Universitas Pertahanan dan TNI," terangnya di program Kompas Petang, KompasTV, Selasa (2/1).

Prabowo sebagai Menhan, lanjut Dahnil, tak memiliki wewenang untuk mengarahkan Babinsa maupun prajurit TNI lainnya.

"Perlu dipahami, Pak Prabowo sebagai Menhan tidak bisa mengerahkan Babinsa atau tidak bisa mengerahkan prajurit TNI, karena, beliau bukan sebagai pengguna kekuatan, juga bukan sebagai pembina kekuatan, tapi Pak Prabowo adalah pengembang kekuatan," ucapnya.

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN), Habiburokhman, menerangkan bahwa tak ada hubungan langsung antara TKN Prabowo-Gibran dengan Babinsa.

Baca Juga: Beda Pengakuan Juli Warga Cilincing soal Didatangi Babinsa di Kunjungan Prabowo

“Kami nggak ngerti ada yang menuduh bahwa Babinsa melakukan pendataan, tidak ada hubungan kami (TKN) dengan Babinsa," ujar Dahnil, Selasa (2/1) dikutip dari cuplikan KompasTV.

"Pak Prabowo tidak bisa memerintahkan Babinsa untuk melakukan pendataan, jadi sepertinya fitnah," sambungnya.

Tugas-tugas Menhan, kata dia, mengembangkan konsepsi pertahanan dan memastikan pertahanan Indonesia semakin baik.

"Jadi apa yang disampaikan, apa yang sedang diupayakan di-framing itu tentu adalah fitnah jahat dan nggak pernah dilakukan oleh Pak Prabowo maupun TNI," terang Dahnil.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU