Sepenggal Kisah Lagu Galang Rambu Anarki: Pemilu, Tahun Baru dan Harga-harga Melambung Tinggi
Humaniora | 26 Desember 2023, 02:00 WIBDikutip dari Soehartolibrary.com, melalui Keputusan Presiden No. 1/1982, ditetapkan bahwa pemerintah memutuskan menaikkan harga jual BBM di dalam negeri yang berlaku mulai jam 00.00 tanggal 4 Januari 1982. "Latar belakang dinaikkannya harga BBM menurut Menteri Subroto adalah untuk mengalihkan sebagian biaya subsidi BBM kepada biaya pelaksanaan pembangunan," demikian penjelasan situs berisi berita-berita tentang Presiden Soeharto itu.
Rupanya, peristiwa-peristiwa itulah yang mendasari lagu "Galang Rambu Anarki" tercipta. Dengan lirik sederhana tapi menyentuh lagu ini masih terus dinyanyikan dan tampaknya masih relevan sampai saat ini. Begini liriknya:
Baca Juga: Rilis Lagu "Kanjuruhan", Iwan Fals Cerita tentang Gas Air Mata hingga Kebodohan dan Kemunafikan
Galang rambu anarki anakku
Lahir awal januari menjelang pemilu
Galang rambu anarki dengarlah
Terompet tahun baru menyambutmu
Galang rambu anarki ingatlah
Tangisan pertamamu ditandai bbm
Membumbung tinggi
Maafkan kedua orangtuamu
Kalau tak mampu beli susu
Bbm naik tinggi
Susu tak terbeli orang pintar tarik subsidi
Mungkin bayi kurang gizi
Galang rambu anarki anakku
Cepatlah besar matahariku
Menangis yang keras janganlah ragu
Tinjulah congkaknya dunia buah hatiku
Doa kami di nadimu
Galang rambu anarki dengarlah
Terompet tahun baru menyambutmu
Galang rambu anarki ingatlah
Tangisan pertamamu ditandai bbm
Melambung tinggi
Maafkan kedua orangtuamu
Kalau tak mampu beli susu
Bbm naik tinggi
Susu tak terbeli orang pintar tarik subsidi
Mungkin bayi kurang gizi
Galang rambu anarki anakku
Cepatlah besar matahariku
Menangis yang keras janganlah ragu
Tinjulah congkaknya dunia buah hatiku
Doa kami di nadimu
Cepatlah besar matahariku
Menangis yang keras janganlah ragu
Hantamlah sombongnya dunia buah hatiku
Doa kami di nadimu
Penulis : Iman Firdaus Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV