> >

Libur Nataru, BMKG Sebut Cuaca di Indonesia Bagian Selatan Kondusif untuk Penyeberangan

Humaniora | 25 Desember 2023, 18:05 WIB
Ilustrasi. Menjelang liburan panjang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru), Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Banten melakukan tahapan penyelenggaraan angkutan Nataru. (Sumber: Kompas TV/Suherdi)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis informasi bahwa cuaca di wilayah Indonesia selatan khatulistiwa diprediksi kondusif untuk penyeberangan hingga akhir tahun dan awal tahun mendatang. 

Situasi ini diumumkan oleh Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, saat melakukan kunjungan ke Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Jawa Timur, untuk memeriksa kesiapan menghadapi Natal dan tahun baru atau nataru.

Menurut Dwikorita, tidak ada gangguan tropis yang terpantau, sehingga cuaca di Laut Jawa, Selat Bali, dan Nusa Tenggara relatif kondusif. Awan-awan hujan tidak terbentuk di wilayah selatan khatulistiwa, mengakibatkan curah hujan yang rendah atau bahkan sangat berkurang.

"Kami pantau juga tidak ada gangguan tropis lainnya, sehingga cuaca di Laut Jawa, Selat Bali, dan Nusa Tenggara cukup kondusif. Awan-awan hujan tidak terbentuk di wilayah selatan Khatulistiwa sehingga membuat curah hujan tidak ada atau sangat berkurang," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat kunjungan ke Pelabuhan Ketapang Banyuwangi Jawa Timur untuk meninjau kesiapan menghadapi momentum Natal dan Tahun Baru (Nataru), Sabtu (23/12/2023).

"Sebetulnya ini sudah rutin kami lakukan. Akan tetapi karena ini momen besar yang membuat adanya lonjakan penumpang sehinga perlu dimatangkan agar semakin siaga. BMKG berharap mobilitas penyeberangan di Pelabuhan Ketapang - Gilimanuk dan penyebarangan lainnya lancar dan aman selama periode Nataru," ujarnya.

Baca Juga: Penjelasan BMKG soal Cuaca Jadi Lebih Panas Akhir-akhir Ini, Ada Dampak El Nino

Situasi ini disebabkan oleh pengaruh sirkulasi siklonik di Laut China Selatan dan perairan Belitung. Namun, wilayah Indonesia di utara garis khatulistiwa seperti Sumatera, Aceh, dan Kalimantan diprediksi akan mengalami hujan dengan intensitas ringan, sedang, hingga ekstrem.

Meskipun demikian, BMKG tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem meski masih pada taraf rendah. Dwikorita menjelaskan bahwa BMKG telah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Kementerian Perhubungan, operator jasa penyeberangan, BPBD, Basarnas, dan TNI/Polri untuk mengantisipasi kemungkinan cuaca ekstrem.

BMKG berperan dalam melaporkan kondisi cuaca saat ini, dan informasi tersebut akan ditindaklanjuti oleh stakeholder lain sesuai dengan standard operating procedure (SOP) masing-masing instansi terkait.

Guswanto, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, menambahkan bahwa potensi hujan sedang hingga lebat dari 23 Desember 2023 hingga 1 Januari 2024 dapat terjadi di beberapa wilayah, termasuk Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan sebagian Kalimantan.

Namun, kondisi ini dipicu oleh beberapa fenomena dinamika atmosfer, seperti sirkulasi angin di Laut China Selatan.

Sebagai tambahan, BMKG memperkirakan beberapa wilayah akan mengalami suhu terik karena dampak sirkulasi angin di LCS dan fase kering fenomena MJO di sebagian wilayah Indonesia.

Guswanto mengingatkan bahwa suhu cukup panas dan terik, dengan kisaran 35 hingga 37 derajat Celsius, dapat terjadi hingga beberapa hari ke depan di sebagian wilayah Jawa-Nusa Tenggara.

"Kondisi suhu terik pada siang hari ini diprediksikan masih dapat terjadi hingga 3 hari ke depan di sebagian wilayah Jawa-Nusa Tenggara," kata Guswanto dikutip dari Kontan.id.

Baca Juga: Penyebab Cuaca Kembali Panas, BMKG: Gangguan Pola Angin yang Hambat Pertumbuhan Awan Hujan

Penulis : Kiki Luqman Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV, Kontan.id


TERBARU