> >

Dalam Debat Cawapres, Gibran Bertanya soal SGIE, Cak Imin: Terus Terang Saya Nggak Paham

Rumah pemilu | 22 Desember 2023, 22:53 WIB
Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menanggapi pertanyaan cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar saat debat cawapres di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Jumat (22/12/2023) malam. (Sumber: Tangkapan layar KompasTV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ada sebuah momen ketika calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka memberikan pertanyaan yang ternyata tak bisa dijawab secara meyakinkan oleh Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar dalam debat perdana Cawapres di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, pada Jumat (22/12/2023) malam.

Pertanyaan tersebut terkait dengan State of the Global Islamic Economy (SGIE).

Mulanya, Gibran menyebut Muhaimin atau Cak Imin yang merupakan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pasti tahu SGIE.

"Gus Muhaimin ini adalah Ketua Umum dari Partai PKB, saya yakin sekali Gus Muhaimin paham sekali untuk masalah ini," ucap Gibran.

"Bagaimana langkah Gus Muhaimin untuk menaikkan peringkat Indonesia di SGIE? Terima kasih," sambung putra sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi itu, dikutip dari tayangan Live Debat Cawapres di KompasTV.

Mendengar pertanyaan tersebut, Muhaimin lantas meminta Gibran untuk memperjelas kata SGIE.

Cak Imin pun mengaku dirinya tidak paham dengan singkatan SGIE.

"Terus terang SGIE saya nggak paham, SGIE itu apa?" tanya Cak Imin.

Baca Juga: Momen Gibran Sebut Mahfud MD dan Cak Imin Tak Paham dengan Penjelasannya soal Infrastruktur Sosial

Usai mendengar jawaban Cak Imin ini, moderator lantas menjelaskan bahwa waktu akan dianggap selesai apabila pasangan Capres Anies Baswedan itu melontarkan pertanyaan lanjutan kepada Gibran.

Moderator lantas menanyakan, apakah Cak Imin tidak keberatan apabila waktu menjawab dianggap selesai.

"Tidak apa-apa, karena saya tidak pernah mendengar istilah SGIE," jawab Cak Imin.

Setelah itu, moderator lantas memberikan waktu satu menit untuk Gibran untuk menjawab pertanyaan Cak Imin tersebut.

"Kita kan sedang fokus mengembangkan ekonomi syariah, keuangan syariah, otomatis kita harus ngerti juga masalah SGIE, SGIE itu adalah State of Global Islamic Economy," jawab Gibran menjelaskan.

"Misalnya, sekarang yang sudah masuk peringkat 10 besar adalah makanan halal kita, skincare halal kita, fesyen kita, nah itu yang saya maksud Gus, ya mohon maaf kalau pertanyaannya agak sulit ya Gus," ucap Gibran diikuti sorakan pendukung yang menonton secara langsung.

Mendengar jawaban Gibran itu, Cak Imin lantas menjelaskan soal potensi Indonesia menjadi pusat ekonomi syariah.

Baca Juga: Disentil soal Jumlah Investor di IKN, Gibran Minta Mahfud MD Cek Google

"Terima kasih, memang pertanyaan ini sungguh penting karena Indonesia dengan jumlah penduduk muslim yang terbanyak di dunia, sekaligus bukan saja sebagai pasar ekonomi syariah, pasar pariwisata halal, pasar perbankan syariah, tapi sekaligus punya potensi menjadi pusat ekonomi syariah," jawabnya.

"Nah posisi kita yang masih di bawah ini membutuhkan langkah-langkah penting, agar yang disebut SGIE ini menjadi kita menaikkan peringkat kita," sambung wapres pendamping Anies Baswedan itu.

Menurut Cak Imin, pihaknya akan menyiapkan regulasi untuk meningkatkan industri halal, bahkan bila perlu memberikan sertifikasi halal untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

"Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan, yang pertama yang harus dilakukan pemerintah adalah menyiapkan seluruh perangkat regulasi agar tumbuh kembang seluruh industri halal termasuk bagaimana membantu sertifikasi secara murah bahkan gratis terutama bagi UMKM kita," pungkasnya.

Apa itu SGIE?

Sebagai informasi, SGIE adalah laporan tahunan yang dibuat oleh Dinar Standard, lembaga kajian internasional yang fokus pada ekonomi Islam global termasuk di dalamnya perdagangan dan industri produk halal.

SGIE memuat tentang Indikator Ekonomi Islam Global atau The Global Islamic Economy Indicator.

Baca Juga: Gibran Sebut Cak Imin Aneh, Tolak IKN Tapi Mau Bangun Puluhan Kota seperti Jakarta

Melansir dari penjelasan Kementerian Agama Republik Indonesia, pada SGIE Report tahun 2022, Dinar Standard menyebutkan Indonesia berada di posisi keempat dalam perekonomian syariah global.

Indonesia menduduki peringkat keempat setelah Malaysia, Arab Saudi, dan Uni Emirate Arab. 

CEO DinarStandard Rafi-uddin Shikoh pada 27 Januari 2023 menyampaikan, meski tetap berada di peringkat yang sama seperti tahun lalu, Indonesia mengalami kenaikan signifikan di sektor makanan halal. 

Indonesia naik dua peringkat ke posisi kedua dalam sektor halal food.

 

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU