Sebut Gibran Paling Dinantikan dalam Debat, TKN: Cawapres Lain Sering Mengisi Selama 20 Tahun
Rumah pemilu | 22 Desember 2023, 15:29 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Calon wakil presiden (cawapres) RI nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menjadi sosok yang paling dinantikan dalam debat perdana cawapres yang akan digelar malam ini, Jumat (22/12/2023).
Pernyataan itu disampaikan oleh Wakil Komandan Tim Fanta Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Anggawira.
Salah satu alasannya, kata Anggawira, karena wajah dua kandidat cawapres lain sudah sering muncul selama 20 tahun pascareformasi.
“Mas Gibran ini sosok yang paling dinanti-nantikan. Makanya saya yakin dampaknya akan positif,” kata dia, dikutip Tribunnews.com.
Baca Juga: Polri Terjunkan 2.500 Personel Amankan Debat Cawapres di JCC
“Hal itu karena wajah-wajah cawapres lain sudah sering mengisi selama 20 tahun pascareformasi. Artinya, orang-orang sudah mengetahui karakter dan sikap mereka,” ungkap Anggawira.
Anggawira menambahkan, pendamping Prabowo Subianto ini akan mampu merebut suara pemilih muda dan mereka yang masih pada ragu.
“Survei membuktikan kalau Mas Gibran ini unggul di pemilih milenial. Selain itu, dia juga pelaku ekonomi digital.”
“Jadi, tema debat ini bukan isu yang baru lagi. Kampanye yang disuarakan juga selalu positif sehingga membuat happy, tidak membawa polarisasi. Diharapkan ini bisa memperkokoh dukungan anak-anak muda Indonesia,” bebernya.
Anggawira yang juga merupakan Ketua Umum Relawan Pengusaha Nasional (Repnas) itu menyebut Gibran mampu memahami konsep ekonomi kerakyatan di tengah disrupsi Revolusi Industri 5.0.
Belum lama ini, kata dia, Gibran juga menyampaikan gagasan ekonominya yang terangkum dalam Gibranomics, yang salah satu fokusnya adalah bagaimana perkembangan teknologi informasi memberikan manfaat optimal kepada masyarakat, khususnya pelaku UMKM.
Baca Juga: Makna Pakaian Capres-Cawapres Pilpres 2024 di Panggung Debat
“Gibranomics itu bagaimana akselerasi digital bisa memberikan manfaat ekonomi. Walaupun ada disrupsi yang mengancam UMKM, tapi banyak UMKM yang valuasinya bertambah karena memanfaatkan media sosial,” bebernya.
“Nah, saya kira Mas Gibran ini hadir di zaman yang tepat. Dia bisa menyampaikan soal ekonomi kerakyatan yang kontekstual, bukan kerakyatan tahun 70 atau 80-an.”
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Vyara-Lestari
Sumber : tribunnews.com