Di Silaturahmi Majelis Taklim, Muhaimin Bahas Perilaku Orang Mudah Ngamuk hingga Penculikan
Rumah pemilu | 18 Desember 2023, 12:43 WIBBEKASI, KOMPAS.TV - Calon Wakil Presiden (Cawapres) RI nomor urut 1 Muhaimin Iskandar menghadiri Silaturahmi Majelis Taklim se-Kabupaten Bekasi, Senin (18/12/2023).
Dalam pidatonya, Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin menjelaskan tentang gangguan mental berupa orang yang mudah mengamuk hingga tidak bolehnya ada penculikan terhadap masyarakat.
Menurut Muhaimin, saat ini banyak orang yang mengalami gangguan mental, termasuk anak-anak muda.
“Sekarang lebih parah lagi, anak-anak muda banyak yang terganggu, namanya bukan sakit jiwa, gangguan mental,” kata dia, dikutip dari video Kompas TV.
Baca Juga: Kesiapan Muhaimin, Gibran dan Mahfud MD Hadapi Debat pada 22 Desember Mendatang
“Gangguan mental itu apa? Mudah stress, mudah ngamukan, mudah frutasi, tidak optimis, tidak yakin terhadap masa depan. Ada masalah dikit mlungker, tidak keluar kamar.”
Penyebab dari gangguan mental tersebut, lanjut Muhaimin, adalah karena kelemahan jiwa dan tantangan yang berat.
“Itu karena apa? Lemah jiwanya, berat tantangannya. Oleh karena itu wajib hukumnya negara membangun jiwanya.”
“Kalau kita mulai dari membangun jiwa, tidak ada pilihan, guru ngaji, guru-guru pendidik, majelis taklim, adalah kekuatan penting masa depan Bangsa Indonesia,” tuturnya.
Ia menambahkan, Allah telah mewajibkan untuk merebut kekuasaan untuk menjaga jiwa-jiwa agar menjadi baik dan mulia.
“Makanya Gusti Allah menyuruh kita merebut kekuasaan. Wajib hukumnya merebut kekuasaan agar memuliakan guru-guru kita. Jangan dikira merebut kekuaaan itu hukumnya bukan wajib,” jelasnya.
“Itu hukumnya wajib agar berlaku perintah agama. Menjaga jiwa-jiwa menjadi baik dan mulia. Menjaga agar tidak ada warga bangsa yang mati sia-sia, dihormati hak asasi manusianya, tidak boleh ada kekerasan, tidak boleh ada penculikan, tidak boleh ada pembunuhan.”
Baca Juga: Cak Imin Sebut Pembangunan Seharusnya Bukan Hanya Fisik: Ini Perintah Pendiri Bangsa
Ia menegaskan, berdasarkan perintah agama, jiwa-jiwa harus mulia dan tumbuh dengan baik.
“Belum lagi menjaga harta. Harta pribadi kita. Jadi kalau ada pencurian yang salah siapa? Pemerintah.”
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV