> >

Sebut Prabowo dan Jokowi Beda Karakter, Hasto: Maunya Meniru Hasilnya Berbeda

Rumah pemilu | 13 Desember 2023, 21:18 WIB
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto saat ditemui di Gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu (8/11/2023). (Sumber: Nicholas Ryan Aditya/Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV  - Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo - Mahfud MD, Hasto Kristiyanto,  membandingkan antara Prabowo Subianto dan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Menurut Hasto, berdasarkan analisis para pakar, Prabowo mencoba tampil seperti Jokowi, tapi beda karakter dan program.

"Ya, desain yang kami dapatkan dari analisis para pakar memang Pak Prabowo itu mencoba menampilkan Pak jokowi hanya dari cara bicaranya, dari karakternya, dari program-programnya berbeda," kata Hasto di Gedung High End, Jakarta, Rabu (13/12/2023).

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) ini kemudian memberi contoh program dan tindakan yang dilakukan oleh Jokowi ketika rakyat menghadapi kenaikan harga kebutuhan pokok.

"Contohnya apa? Saat ini rakyat menghadapi kesulitan kenaikan harga kebutuhan pokok. Cabe naik," ucap Hasto.

Baca Juga: Momen Ganjar Merasa Tak Enak Ketika Prabowo dan Anies soal Tagih Janji dan Buka Buku Lama

Menurut Hasto, Presiden Jokowi akan langsung turun ke lapangan setelah mendapat keluhan dari masyarakat.

"Kalau Pak Prabowo solusinya memprioritaskan alutsista, menambah utang luar negeri alutsista. Jadi negara ini seperti mau perang. Ini yang membedakan," tuturnya.

Saat ini, lanjut Hasto, hanya Ganjar Pranowo yang memiliki gaya kepemimpinan seperti Presiden Jokowi.

"Jadi maunya meniru hasilnya berbeda. Hasilnya Pak Ganjar yang seperti Pak Jokowi," tutur Hasto.

Baca Juga: Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto Sebut Ganjar-Mahfud Serap Budaya Blusukan Dengan Baik, Sehingga...

Pernyataan Hasto merujuk pada Kementerian Pertahanan (Kemenhan) baru membeli lima pesawat angkut berat Super Hercules C-130J untuk TNI AU dari pabrikan Lokcheed Martin, Amerika Serikat.

Dari lima unit pesawat tersebut, tiga diantaranya sudah tiba di Tanah Air dan sudah dioperasikan.

 

Selain pesawat angkut, Kemenhan juga membeli pesawat tempur jenis Rafale dari Dassault Aviation, Perancis dan mengakuisisi 12 unit Mirage 2000-5 dari Angkatan Udara Qatar.

Dalam kontrak terbaru, Kemenhan telah menyelesaikan kontrak pembelian 18 unit jet tempur Rafale, dari rencana 42 unit.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Iman-Firdaus

Sumber : tribunnews.com


TERBARU