Prabowo Sebut Penanganan Masalah Papua Rumit karena Ada Separatisme dan Campur Tangan Asing
Rumah pemilu | 12 Desember 2023, 20:26 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Penanganan masalah dan konflik di Papua rumit karena terjadi gerakan separatisme dan ada campur tangan asing dalam permasalahan di daerah itu.
Pernyataan itu disampaikan oleh Calon Presiden RI nomor urut 2 Prabowo Subianto, dalam debat perdana Capres RI di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023) malam.
“Masalah Papua adalah rumit karena di situ terjadi suatu gerakan separatisme, dan gerakan separatime ini kita sudah ikuti cukup lama,” tuturnya.
“Kita melihat ada campur tangan asing di situ, dan kita melihat kekuatan-kekuatan tertentu selalu ingin Indonesia disintegrai dan pecah.”
Baca Juga: Debat Perdana Capres-Cawapres Dimulai, Ketua KPU Harap Paslon Bisa Yakinkan Pemilih
Untuk itu, kata Prabowo, masalah hak asasi manusia atau HAM menjadi sesuatu yang harus diutamakan, dan kita juga harus lindungi seluruh rakyat Papua.
“Karena kelompok teroris sekarang itu menyerang orang-orang Papua sendiri, rakyat yang tidak berdosa, perempuan, orang tua, anak kecil yang tidak bersenjata diteror oleh kelompok separatis ini.”
“Rencana saya dalah tentunya pertama adalah menegakkan hukum, memperkuat aparat di situ dan juga mempercepat pembangunan ekonomi,” tambah Prabowo, seperti dikutip dari tayangan di KompasTV.
Menurut Prabowo, Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi adalah presiden Indonesia yang paling banyak ke Papua.
“Kalau tidak salah sampai hari ini sudah lebih dari 19 kali, dan peningkatan pertumbuhan ekonomi yang paling pesat sepanjang sejarah Indonesia.”
Tanggapan Ganjar dan Anies
Menanggapi hal itu, Ganjar Pranowo, Capres RI nomor urut 3 menyebut dialog sebagai solusi, sedangkan Anie Baswedan Capres nomor urut 3 menyebut keadilan sebagai solusi.
Prabowo mengaku setuju dengan pendapat kedua kandidat lain.
Baca Juga: Sampaikan Visi-Misi di Debat Capres, Anies Singgung Nama Pendukung Prabowo yang Tewas Mei 2019
“Saya sangat setuju, kita harus ada pendekatan dialog.”
“Benar sekali harus ada keadilan, tetapi saya mau mengatakan, tidak sesederhana itu, ada faktor-faktor lain, Pak Anies,” jawab Prabowo.
Menurutnya, ada faktor geopolitik, ideologi, inillah yang masalahnya tidak gampang. Tetapi ia sependapat, bahwa harus menegakkan keadilan dan harus ada dialog.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV