Survei Litbang Kompas: Angka Pemilih Bimbang Meningkat Jadi 28,7%, Mayoritas Pemilih Jokowi
Rumah pemilu | 11 Desember 2023, 11:38 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Hasil Survei Litbang Kompas mencatat angka pemilih yang bimbang atau belum menentukan calon presiden (undecided voters) di Pilpres 2024 meningkat.
Dikutip dari Harian Kompas, dalam survei terburunya, jumlah pemilih yang masih ragu-ragu menetapkan pilihannya kepada pasangan capres-cawapres, mencapai angka 28,7 persen.
Dijelaskan bahwa jumlah tersebut dinilai tinggi mengingat pemungutan suara hanya tersisa kurang lebih dua bulan pada 14 Februari 2024.
Lebih lanjut, dipaparkan bahwa persentase ini tak berbeda jauh dari angka massa mengambang pada pilihan terhadap capres (tanpa pasangan) yang mencapai 24,9 persen.
"Jika dibandingkan dengan angka sebelumnya yang hanya 15,4 persen, terlihat lonjakan yang cukup signifikan," tulis peneliti Litbang Kompas Bambang Setiawan, di Harian Kompas, Senin (11/12/2023).
Dalam hasil survei itu juga ditemukan pemilih bimbang ini merupakan yang belum punya ikatan ideologis ataupun kedekatan emosional terhadap sosok atau pasangan tertentu.
Selain itu, mayoritas kelompok tersebut ternyata merupakan bekas pemilih Joko Widodo (Jokowi) -Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019 lalu.
"Dan sebagian lain merupakan orang-orang yang tidak menggunakan haknya atau merahasiakan pilihannya pada pemilu lalu," tulis Bambang.
Kebanyakan mereka merupakan generasi tua dalam rentang usia 41-60 tahun yang sebagian besar masuk ke dalam generasi X.
"Pada rentang usia tersebut, jumlah mereka mencapai 44,3 persen, lebih tinggi dari persentase populasi kelompok ini yang sekitar 36 persen," sambung penjelasan Bambang.
Baca Juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Prabowo-Gibran 39,3%, Anies-Muhaimin 16,7%, Ganjar-Mahfud 15,3%
Adapun Litbang Kompas juga mengungkap mayoritas kelompok pemilih ragu adalah perempuan, sebesar 54,2 persen. Pemilih ragu umumnya juga tinggal di pedesaan dan berpendidikan dasar.
Mereka umumnya teridentifikasi sebagai kelompok Islam, terutama warga Nahdlatul Ulama (NU), dan tinggal di Jawa Timur.
Litbang Kompas menyebut kelompok pemilih bimbang di atas dapat menjadi penentu, apakah pilpres akan berlangsung satu putaran atau dua putaran.
Survei Litbang Kompas tersebut dilakukan pada 29 November-4 Desember 2023 terhadap 1.364 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia.
Metode tersebut memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error kurang lebih 2,65 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
Seperti diketahui, terdapat tiga pasangan capres cawapres yang akan maju di Pilpres 2024 mendatang.
Mereka yakni pasangan nomor urut satu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Pasangan ini diperkuat dengan mesin politik dari Partai NasDem, PKB, dan PKS.
Kemudian pasangan nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, yang diperkuat oleh Partai Gerindra lalu ada Partai Golkar, Partai Demokrat, PAN, Partai Gelora, PSI, PBB, Partai Garuda, Partai Prima.
Lalu ada psangan nomor urut tiga Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, yang diperkuat oleh PPP, Perindo dan Partai Hanura.
Baca Juga: Survei Litbang Kompas Elektabilitas Capres: Prabowo 39,7 Persen, Ganjar 18 Persen, Anies 17,4 Persen
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV