Cerita Butet Kertaredjasa soal WA dan Telepon Tidak Bisa Digunakan, Berawal dari Pemberitahuan OTP
Peristiwa | 9 Desember 2023, 21:25 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Akun WhatsApp seniman Butet Kertaredjasa tidak bisa diakses sejak Sabtu (9/12/2023) dini hari.
Kejadian itu diduga masih berkaitan dengan pertunjukan teater bertajuk Musuh Bebuyutan di Taman Ismail Marzuki awal Desember lalu.
Sebelum pementasan, Butet diminta menandatangani surat pernyataan tidak ada unsur politik sebagai bagian dari perizinan pertunjukan teater.
Butet menjelaskan, awal mula telepon genggam miliknya dan akun WhatsApp (WA) tidak bisa digunakan saat muncul one time password (OTP) atau kode otorisasi satu kali.
Kemunculan OTP itu diketahui saat dirinya terbangun sekitar pukul jam 03.00 atau 04.00, Sabtu (9/12/2023).
Baca Juga: Butet Kartaredjasa Dilaporkan ke Bareskrim Polri, Disebut Sebarkan Hoaks soal Intimidasi
Butet langsung memasukkan kode otorisasi tersebut secara benar. Namun hingga tiga kali memasukkan kode, WA Butet tidak terbuka.
"Saya memasukkan nomor OTP itu tiga kali. Padahal nomornya sudah benar, tapi keluar pernyataan bahwa nomor salah sampai tiga kali lalu terkunci semua, WhatsApp saya tidak bisa diakses," ujar Butet saat ditemui di kediamannya di daerah Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta, Sabtu (9/12/2023).
Setelah itu, Butet kembali beristirahat dan mengira hal tersebut lumrah terjadi. Pukul 08.00 WIB, Butet terbangun dan kembali melihat aplikasi WA di telepon gengamnya sudah tidak bisa digunakan. Bahkan, nomor yang ada di telepon genggam miliknya juga tidak bisa dihubungi.
Butet lalu meminta istri dan anaknya menelpon gawai miliknya. Namun, sambungan telepon tersebut tidak bisa terhubung.
"Bisa telepon keluar, tapi kawan-kawan saya tidak bisa masuk. Telepon, WA tidak masuk, akhirnya saya gunakan Telegram. Sampai sekarang WA belum bisa, tapi sudah bisa gunakan nomor seluler," ujarnya.
Baca Juga: Tanggapan Butet Kartaredjasa Terkait Dilaporkan ke Bareskrim Polri Soal Dugaan Hoax Intimidasi
Berawal dari kejadian itu, Butet membuat unggahan di media sosial miliknya yang berisi informasi telepon dan WA miliknya tidak bisa digunakan. Jika ada keperluan bisa menghubungi nomor telepon rumah atau melalui istrinya.
Butet mengaku sekitar pukul 11.00 WIB, ia sudah bisa menghubungi rekan dan keluarga menggunakan telepon genggam dan nomor miliknya. Namun, nomor telepon yang ada di gawai masih tidak bisa dihubungi.
Belakangan, setelah kejadian itu, ada notifikasi yang menjelaskan aplikasi WA miliknya bisa pulih kembali, setidaknya hingga Minggu dini hari (10/12/2023).
Butet meyakini tidak ada tautan ataupun fail APK yang ramai sebagai modus penipuan dia buka sebelum WA dan nomor teleponnya tidak bisa dihubungi. Menurutnya, ia hanya mengisi kode otorisasi untuk bisa mengakes WA.
Intimidasi
Lebih lanjut, Butet tidak berani memastikan insiden yang dialaminya saat ini buntut dari pernyataannya dirinya mendapat intimidasi dari surat pernyataan tidak bicara politik sebelum bisa mengelar pementasan teater berlakon Musuh Bebuyutan di TIM awal Desember lalu.
Baca Juga: Butet: Surat Pernyataan Tidak Bicara Politik Sama Saja Membatasi Bahasa Kesenian Berekspresi
Butet menjelaskan, pernyataan soal surat pernyataan tidak bicara politik dalam perizinan pertunjukan seni adalah sebuah fakta yang perlu diungkap ke publik. Termasuk juga soal dugaan intimidasi.
Pernyataan tersebut tidak mengarah ke pihak mana pun dan tidak menyalahkan pihak manapun. Namun, setelah kejadian ini Butet merasa dugaan intimidasi agar tidak berbicara politik, benar-benar terjadi.
Butet menambahkan, selama 41 pementasan yang melalui tiga kali masa pemilu, baru kali ini dirinya mendapatkan intimidasi berupa lampiran surat yang menyatakan tidak boleh berbicara politik selama pementasan seni.
"Pernyataan saya dan Agus Noor yang menyatakan bahwa diduga ada intimidasi, itu faktual, itu fakta publik dan saya hanya menceritakan," ujar Butet.
"Bagi saya (surat pernyataan tidak bicara politik) itu adalah intimidasi," ujarnya lagi.
Baca Juga: Angkat Bicara soal Dugaan Intimidasi pada Butet Kartaredjasa, Mahfud MD: Mestinya Tak Boleh
Sebelumnya, saat pertunjukan teater digelar, Butet berdiri sendiri di atas panggung untuk membuka pentas tersebut. Dalam balutan setelan batik dan celana berwarna cokelat, Butet menyapa dan memberikan salam kepada semua kontestan Pemilu 2024.
Selain itu, Butet menceritakan soal ada surat yang harus ditandatangani sebelum pertunjukan teater ini berlangsung.
Dalam surat pernyataan tertulis yang ditujukan kepada polisi itu, ada narasi Butet harus berkomitmen tidak ada unsur politik dalam pertunjukan itu.
"Keren. Selamat datang Orde Baru," ujar Butet di atas panggung saat membuka pertunjukan teater.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV