Anies Baswedan soal Dana Bangun IKN: Kenapa Nggak untuk Bayar Tenaga Honorer Guru, Itu Lebih Urgent
Rumah pemilu | 6 Desember 2023, 14:07 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Calon Presiden Anies Baswedan kembali mengkritisi tingginya biaya pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Penajam Paser Utara Kalimantan Timur.
Anies berpendapat sebaiknya anggaran untuk Pembangunan IKN dialihkan untuk hal-hal lebih mendesak dan menjadi persoalan yang harus segera diatasi.
Pernyataan itu disampaikan Anies Baswedan kepada dalam pertemuannya dengan Mahasiswa di Banjarmasin, Kalimatan Selatan, Selasa (5/12/2023).
“Rakyat kita hari ini membutuhkan tambahan puskesmas, membutuhkan tambahan sekolah,” ucap Anies Baswedan.
Bukan hanya butuh tambahan untuk bidang kesehatan dan pendidikan, Anies berpendapat biaya Pembangunan IKN sepatutnya digunakan untuk menyelesaikan nasib tenaga didik yang masih honorer.
Baca Juga: Mahfud MD soal Gubernur Jakarta Dipilih Presiden: Saya Sih Nggak Mempersoalkan Itu
Hal ini, bagi Anies, jauh lebih urgent untuk disikapi ketimbang melakukan Pembangunan IKN di Kaltim.
“Hari ini kita masih punya PR yang begitu banyak, yang pada waktu sekarang urgen untuk diselesaikan, guru honorer kita belum diangkat dan katanya anggarannya kurang, kenapa anggaran itu tidak dipakai untuk mengangkat guru-guru,” ujar Anies.
Sebelumnya, Anies juga pernah mengatakan bahwa yang dibutuhkan di indonesia saat ini adalah pemerataan pertumbuhan.
“Bahwa yang dibutuhkan di indonesia hari ini adalah pemerataan pertumbuhan. Di mana pembangunan itu dilakukan bukan hanya di satu lokasi tapi di banyak lokasi,” ujar Anies di Depok, Minggu (26/11/2023).
“Karena kita menginginkan agar kesetaraan kesempatan itu muncul.”
Baca Juga: Hamid Awaludin: Setya Novanto Dihukum, Belum Tuntas Jawab Keraguan Terhadap Jokowi
Bukan hanya Anies, Muhaimin Iskandar juga turut merespons Pembangunan IKN di Penajam Paser Utara. Menurut Muhaimin, IKN belum layak untuk ditinggali.
“Itu kan pilihan aja, lagi enak di Jakarta, tiba-tiba disuruh ke hutan, entar dulu. Itu pilihan pribadi, referensi tinggal pribadi. Kalau sekarang kan enggak layak, belum layak di sana, per hari ini,” kata Imin.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV