> >

Timnas Amin Sebut Makan Siang Gratis Anak Sekolah Bukan Solusi Stunting, Dua Tahun Pertama Kuncinya

Rumah pemilu | 6 Desember 2023, 02:50 WIB
Calon presiden, Anies Baswedan saat berkampanye di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa (5/12/2023). (Sumber: Kompas TV)

BANJARMASIN, KOMPAS.TV - Co-Captain Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas Amin) Nihayatul Wafiroh menekankan bahwa dua tahun pertama anak adalah periode penting untuk memperbaiki atau mencegah stunting.

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menyebut, jika sudah berusia lebih dari dua tahun, stunting pada anak sulit diperbaiki.

Nihayatul Wafiroh menegaskan, stunting tidak bisa diatasi dengan penyediaan makanan untuk anak sekolah.

Pasalnya, usia anak sekolah sudah lewat periode memperbaiki kondisi stunting anak.

Baca Juga: Jubir TPN: Ganjar-Mahfud Janji Tekan Angka Stunting Indonesia di Bawah 9 Persen

"Kalau lebih dari itu sudah sulit untuk diperbaiki. Jadi bukan makan gratis (solusi stunting), kalau makan gratis anak dua tahun belum sekolah," kata wanita yang akrab disapa Ninik itu dalam acara "Desak Anies" di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa (5/12/2023).

"Jadi, yang penting adalah memperbaiki ketika anak itu stunting, dua tahun pertama adalah kuncinya," tegasnya.

Tetapi sebelum itu, Nihayatul Wafiroh menegaskan, penyediaan gizi bagi calon ibu dan ibu hamil penting untuk mencegah stunting.

Untuk itu, ia pun menekankan pentingnya pendidikan keorangtuaan untuk mempersiapkan ayah dan ibu.

Ninik pun menyoroti permasalahan anemia pada anak muda yang harus diatasi.

Ia juga menekankan pemberian makanan bergizi pada ibu penting untuk mencegah stunting.

Sementara itu, Anies Baswedan menekankan bahwa masalah stunting tidak bisa diatasi hanya dengan gizi, melainkan menyediakan program untuk membahagiakan anak, penyediaan gizi cukup, serta stimulasi anak.

"Jadi (masalah) stunting itu tidak cukup hanya dengan gizi. Berikan kebahagiaan, berikan gizi, berikan stimulasi. Dari situ baru anak akan tumbuh dengan baik," kata Anies.

Anies kemudian mencontohkan program yang ia lakukan di DKI Jakarta.

Capres yang diusung Koalisi Perubahan itu mengaku mengedapankan kader PKK untuk mengatasi stunting di ibu kota.

"Caranya apa? Paling depan PKK. PKK itu ada dasawisma, dasawisma itu adalah kader PKK yang satu orang menangani 10 rumah, lalu 10 keluarga ini dipantau," kata Anies.

"Ini tidak bisa dikerjakan oleh aparat pemerintah, ini bisa dikerjakannya oleh civil society, adalah PKK," ujarnya.

Baca Juga: Heboh Soal Asam Folat, Anies Ikut Beri Tanggapan: Didapat dari Tanaman, bukan di Bengkel

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU