Ditanya soal Jatah Menteri untuk Muhammadiyah, Anies: Pak Jokowi Saja Memberi Tempat Apalagi Kita
Rumah pemilu | 22 November 2023, 23:52 WIBSURAKARTA, KOMPAS.TV - Pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, berjanji akan memasukkan kader Muhammadiyah dalam kabinet jika mereka menang dalam Pilpres 2024.
Hal itu diungkapkan Anies-Muhaimin setelah mendapat pertanyaan dari Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti.
Mu'ti bertanya, apakah Anies-Muhaimin akan mengangkat menteri dari kader Muhammadiyah jika terpilih nanti. Dia menambahkan, pertanyaan tersebut tidak ilmiah tetapi penting.
Menyikapi pertanyaan tersebut, Anies mengatakan di setiap pemerintahan, pasti ada kader Muhammadiyah yang duduk di kabinet.
Bahkan, kata dia, di dua periode pemerintahan Joko Widodo (Jokowi), menteri dari Muhammadiyah tetap ada meski presiden sudah beberapa kali melakukan pergantian menteri alias reshuffle.
Baca Juga: PP Muhammadiyah Gelar Uji Publik dan Dialog 3 Capres-Cawapres, Ini Jadwal dan Lokasinya
"Pak Jokowi saja memberikan tempat apalagi kita," ujar Anies dalam sesi tanya jawab di acara Dialog Terbuka Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Rabu (21/11/2023).
Mendengar pernyataan mantan gubernue DKI Jakarta itu, Mu'ti lantas berkelakar dengan menanyakan kepada Muhaimin atau Cak Imin tentang jumlah menteri untuk Muhammadiyah.
"Jadi konkret ya. Akan ada menteri dari Muhammadiyah. Monggo, Cak Imin mau nambah menterinya berapa gitu ya?" ujar Mu'ti.
Senada dengan Anies, Muhaimin mengakui kader dari Muhammadiyah selalu mendapat tempat dalam kabinet pemerintahan.
Dia menilai di setiap kepemimpinan nasional sepertinya tidak ada yang berani meninggalkan Muhammadiyah.
Baca Juga: [FULL] Tanya Jawab Anies-Muhaimin dengan Panelis Dialog Terbuka Muhammadiyah di Solo
"Apalagi kami berdua, pasti kita akan," ujar Cak Imin.
Dalam acara itu, Anies dan Muhaimin mendapat kesempatan untuk memaparkan visi, misi, dan program yang mereka usung.
Dalam pemaparannya, Anies menekankan beberapa hal soal sila ke-5 Pancasila, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Menurut Anies, sila ke-5 itu menjadi penutup Pancasila sekaligus menjadi tujuan mengapa Indonesia harus merdeka.
Ia juga menjelaskan kalimat penutup UUD 1945 tersebut menjadi sebuah gagasan dalam visi, misi, dan program yang akan dijalankan Anies bersama Muhaimin pada 2024-2029 jika terpilih.
Baca Juga: Pidato Anies Singgung ‘Konoha dan Wakanda’, Refleksi Demokrasi Indonesia Tak Sehat?
Narasi perubahan yang diusungnya, sambung Anies, bukan sekadar mengubah, tetapi membawa Indonesia menjadi lebih adil, setara dan memberikan kesempatan bagi semua.
"Prinsip keadilan adalah prinsip utama yang hendak kami bawa, ini yang kemudian akan diterjemahkan menjadi berbagai macam kebijakan," ujar Anies dalam pemaparan visi, misi, dan program.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV