Beredar Dokumen soal Reshuffle Kabinet, Mensesneg Pratikno: Hoaks
Politik | 22 November 2023, 18:30 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Beredar foto dokumen berisi daftar 13 nama menteri dan pejabat yang akan direshuffle oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Terkait hal itu, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno membantah kabar tersebut.
Ia menegaskan, dokumen tersebut merupakan hoaks atau berita bohong.
"Hoaks. Ini menunjukkan banyaknya hoaks yg harus diwaspadai," kata Pratikno dalam keterangannya, Rabu (22/11/2023).
Lebih lanjut, ia juga menyebut tidak ada rencana Presiden Jokowi untuk merombak kabinet dalam waktu dekat.
"Tidak ada rencana (rencana reshuffle)," tegasnya.
Hal senada juga disampaikan Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana. Ia menyebut kabar itu hoaks.
"Dapat dipastikan dokumen tersebut hoaks, mengandung informasi yang tidak benar atau bohong," ujar Ari, Rabu.
Baca Juga: Komentar Ganjar Pranowo Soal Reshuffle Kabinet
Ia pun meminta masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam mempercayai informasi yang beredar.
Ari mengimbau untuk selalu melakukan cek dan ricek serta tidak mudah percaya pada informasi dan berita-berita yang tidak berasal dari sumber resmi dan kredibel.
Bantahan terkait dokumen tersebut juga diunggah Akun X Kementerian Sekretariat Negara.
"Bersama ini kami nyatakan bahwa surat yang beredar tersebut adalah tidak benar (hoaks), karena sampai dengan saat ini Kementerian Sekretariat Negara tidak pernah mengeluarkan informasi dimaksud," cuit @KemensetnegRI, Rabu.
Sebagai informasi, Dokumen yang beredar itu berisi 13 nama, meliputi 11 nama menteri, nama Panglima TNI, dan nama Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) yang akan mengalami perombakan atau pergantian.
Dalam dokumen yang beredar, tertulis daftar reshuffle ke-7 Kabinet Indonesia Maju yang diusulkan dan disetujui Presiden Jokowi.
Dokumen tersebut juga tampak memiliki kop Kementerian Sekretariat Negara RI dan ditandatangani Mensesneg Pratikno.
Baca Juga: Detik-Detik Presiden Jokowi Lantik Agus Subiyanto Sebagai Panglima TNI
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV.