> >

TNI AU Kirim Data Penerbangan 2 Pesawat yang Jatuh di Lereng Bromo ke Brasil untuk Diinvestigasi

Peristiwa | 21 November 2023, 18:37 WIB
Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama R Agung Sasongkojati ketika menyampaikan keterangan pers di Lapangan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (17/11/2023). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - TNI Angkatan Udara (AU) mengirim data penerbangan pesawat  EMB-314 Super Tucano yang jatuh beberapa hari lalu ke produsen pesawat Embraer di Brasil.

Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau), Marsekal Pertama R Agung Sasongkojati mengatakan, alasan pihaknya mengirimkan data penerbangan tersebut untuk kepentingan investigasi.

 Menurut dia, data penerbangan yang dikirim yaitu Voice and Data Recorder (DAVR) dan Net Centric Data Cartridge (NCDC) yang telah berhasil diamankan sebelumnya.

Baca Juga: Evakuasi Pesawat Super Tucano yang Jatuh di Lereng Bromo Diharap Tuntas 1 Minggu

“DAVR merupakan sistem yang menyimpan video, suara, dan data performance serta mesin pesawat yang akan dikirim ke pihak produsen di luar negeri, untuk pinjam alat pembaca data,” kata Agung melalui keterangan resminya yang dikutip pada Selasa (21/11/2023).

Sementara data NCDC adalah sistem yang menyimpan suara, video, dan tampilan navigasi penerbangan yang juga sedang didalami datanya.

Agung menambahkan, tim TNI yang ada di lapangan saat ini masih melakukan evakuasi terhadap potongan-potongan pesawat yang jatuh.

Menurutnya, tim tersebut memprioritaskan beberapa bagian pesawat yang harus segera dievakuasi.

Itu antara lain kanon pesawat, engine, throttle, kursi lontar, serta propeller.

"Pesawat akan dipotong-potong beberapa bagian agar mudah diangkut melalui jalan darat,” ujar Agung.

Baca Juga: Jadi Panglima TNI Baru, Ini Sejumlah Program yang akan Dijalankan Jenderal Agus Subiyanto

Seperti diketahui, dua pesawat tempur ringan milik TNI AU EMB-314 Super Tucano mengalami kecelakaan saat latihan terbang formasi.

Dua unit pesawat tersebut jatuh di lereng Gunung Bromo, daerah Keduwung, Puspo, Pasuruan pada 16 November 2023.

Dua pesawat tersebut berasal dari Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang dan memiliki nomor ekor TT-3103 dan TT-3111.

Sebelumnya, pesawat dinyatakan lost contact saat melaksanakan misi profisiensi formation flight dengan empat pesawat yang menempuh rute penerbangan Lanud Abdulrachman Saleh-Area Latihan-Lanud Abdulrachman Saleh.

Pesawat take off dari Lanud Abdulrachman Saleh pada pukul 10.51 WIB dan dinyatakan hilang kontak pada pukul 11.18 WIB.

Baca Juga: Soal Mutasi Danlanud Abdulrachman Saleh, TNI AU Sebut Tak Terkait Insiden Jatuhnya Dua Super Tucano

Pesawat nomor ekor TT-3111 ditumpangi Kolonel (Anumerta) Sandhra Gunawan sebagai pilot atau frontseater dan Marsma (Anumerta) Widiono di kursi belakang atau backseater.

Sementara itu, pesawat kedua dengan tail number TT-3103 dengan pilot Letkol (Anumerta) Yuda A Seta di kursi depan dan Marsma (Anumerta) Subhan di kursi belakang.

Keempatnya gugur dan telah dilepas melalui penghormatan secara militer dari hanggar Skadron 21 Lanud Abdulrachman Saleh pada 17 November 2023.

 

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU