Mantan Kepala Staf AU Ungkap Kemungkinan Pesawat Masuk Awan sebelum Jatuh di Pasuruan
Peristiwa | 16 November 2023, 17:22 WIBPASURUAN, KOMPAS.TV - Mantan Kepala Staf AU Marsekal (Purn) Agus Supriatna menjelaskan kemungkinan faktor yang membuat dua pesawat TNI AU jenis Super Tucano jatuh di Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/11/2023).
Ia menjelaskan bahwa pesawat berangkat dalam kondisi cuaca yang cukup cerah. Namun, ketika pesawat berada di ketinggian tertentu, pesawat tersebut masuk ke dalam awan yang tebal.
“Kemungkinan kalau dilihat dari awal, pesawat berangkat dengan cuaca yang lumayan, tapi pas masuk area diperkirakan ini masuk dalam awan,” kata Agus dalam dialog Kompas Petang, Kamis.
Baca Juga: Dua Pesawat TNI Jatuh di Lereng Gunung Bromo Pasuruan saat Latihan Formasi, Sempat Hilang Kontak
Ketika pesawat masuk ke dalam awan, terdapat prosedur yang harus dilakukan pilot, yakni empat pesawat yang sudah membentuk box formation harus melakukan split (pemisahan).
Agus menjelaskan bahwa jika awan yang dimasuki pesawat cukup tebal, maka jarak pandang bisa terganggu.
“Kalau split itu kiri kanannya nomor 2,3 dia akan bang dalam waktu 1 menit. Nah, nanti akan kembali ke belakang sehingga terjadi split, pisah, pesawat-pesawat ini akan pisah,” jelasnya.
Agus menceritakan pengalamannya menerbangkan pesawat Skyhawk. Saat itu, dia bersama tiga pesawat lain hendak berangkat dari Ambon menuju Madiun, Jawa Timur.
Tiba-tiba, pesawatnya masuk ke dalam awan sehingga membuat pesawatnya mengalami kendala. Ia mengaku terlempar dari ketinggian 18 ribu kaki ke 4 ribu kaki.
“Masuk ke awan, sehingga tiba-tiba dalam awan tebal itu, saya sendiri dari 18.000 ketendang ke 4.000,” ceritanya.
Menurutnya, pilot harus bisa memperhitungkan rintangan yang ada selama penerbangan dan prosedur yang harus dilakukan.
Baca Juga: Evakuasi Pesawat TNI yang Jatuh di Pasuruan, BPBD Bawa Kantong Jenazah
Diberitakan sebelumnya, dua pesawat tempur milik TNI AU jatuh di Pasuruan, Jawa Timur, Kamis, sekitar pukul 12.00 WIB.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispen AU) Marsa R Agung Sasongkojati mengatakan bahwa dua pesawat yang jatuh berasal dari Skadron Udara 21 Malang.
Pesawat sempat hilang kontak saat latihan formasi. Agung menyebut, dua pesawat itu masing-masing diawaki oleh dua personel.
Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV