Profil Letjen TB Silalahi yang Kini Tutup Usia, Menteri Era Soeharto hingga Penasihat Khusus SBY
Humaniora | 14 November 2023, 13:16 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Letnan Jenderal (Letjen) (Purn) Tiopan Bernhard (TB) Silalahi meninggal dunia di usia 85 tahun di Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan, pada Senin (13/11/2023) sekitar pukul pukul 20.19 WIB.
TB Silalahi merupakan mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan politisi Partai Demokrat.
Kabar duka tersebut dikonfirmasi oleh Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani.
“Benar, informasinya seperti itu. Berita duka tersebut telah tersebar di beberapa WhatsApp grup Partai Demokrat yang sumber informasinya dari Bang Milton Pakpahan, menantu almarhum,” kata Kamhar melalui pesan tertulis, Selasa (14/11/2023), dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Letjen TNI TB Silalahi Dimakamkan Kamis, 16 November 2023 di TB Silalahi Center Balige
Jenazah TB Silalahi disemayaman di Rumah Duka Sentosa, RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
Mendiang TB Silalahi akan dimakamkan di Hall of Silence di TB Silalahi Center Balige, Toba Samosir, Provinsi Sumatera Utara pada Kamis, 16 November 2023.
Profil TB Silalahi
Tiopan Bernhard Silalahi lahir pada 17 April 1938 di Pematang Siantar, Sumatera Utara. Ia lulusan Akademi Militer Nasional (AMN) tahun 1961.
Pengabdian di bidang militer diawali sebagi Danton Yonkav 4 Siliwangi dalam operasi Kamdagri di Jawa Barat (1962), Wadanki dalam operasi Kamdagri di Sulawesi Selatan (1963—1965) bersamaan dengan operasi Dwikora.
Kemudian, ia menjadi Danyonkav 8 Tank Kostrad (1972), ke Timur Tengah sebagai pasukan PBB pada perang Oktober 1973 antara Israel dan Mesir sebagai Camp Commandant UNEF Middle East di Kairo.
Jabatan terakhirnya di militer adalah Asisten I Kasad dengan pangkat Mayor Jenderal, tahun 1988.
Sejalan dengan penugasannya, TB Silalahi memanfaatkan waktunya dengan mengikuti pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Padjajaran Bandung sampai sarjana muda (1968) dan mendapatkan S1 pada Sekolah tinggi Hukum Militer dengan predikat Cumlaude (1995).
Atas prestasinya dalam bidang pemerintahan dan sosial, ia beroleh gelar Doctor Honoris Causa dari Universitas Gregorio Araneta, 8 Agustus 1996 di Manila, Filipina.
Baca Juga: Letjen TNI Purn TB Silalahi Meninggal Dunia di Usia 85 Tahun
Karier militernya dilanjutkan dengan tugas karya sebagai Sekretaris Jenderal Departemen Pertambangan dan Energi (1988).
Pada masa Pemerintahan Presiden Soeharto (1993), Kabinet Pembangunan VI, ia mendapat kepercayaan menjabat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan pangkatnya dinaikkan menjadi Letnan Jenderal TNI.
Tahun 2004, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengangkat TB Silalahi menjadi penasihat presiden yang kemudian pada tahun 2006 menjadi Utusan Khusus Presiden untuk Timur Tengah dan pada tahun 2007 diangkat menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) dalam bidang pertahanan dan keamanan.
TB Silalahi juga merupakan seorang pendiri dan anggota Dewan Pembina Yayasan Soposurung yang mendirikan dan mengelola sebuah sekolah unggulan di Balige, Sumatera Utara.
Ia mengelola sebuah sekolah unggulan di Balige, Sumatera Utara dengan mendirikan Yayasan Soposurung, berupa sebuah asrama yang menampung siswa/i lulusan SMP yang terpilih melalui seleksi yang ketat untuk melanjutkan pendidikan di jenjang SMA.
Setiap tahunnya, 40 orang putra-putri terbaik bonapasogit (sejak 2008 menjadi 80 orang dan sekarang menjadi 120 orang) digembleng mental dan karakternya di samping mengikuti pendidikan formal di sekolah SMAN 2 Balige.
Karier Militer
- Akademi Militer Nasional (1958-1961)
- Kupaltu Kav (setingkat Kursus Dan Ki), lulus terbaik (1965)
- Kursus Guru Perang Nuklir Biologi dan Kimia, lulus terbaik (1966)
- Suslapa Kav ( Kursus Dan Yon), lulus terbaik
- Seskoad (1971-1972)
- Defence Management Course, Monterey (USA) (1976)
- Sesko ABRI, lulus terbaik (1977)
- International Peace Keeping Training, Wina, Austria (1979)
- Kepemimpinan Nasional
- Lemhannas KRA XVI, lulus terbaik, Bintang Seroja/Garuda (1983)
Umum
- Sarjana Muda Hukum Univ. Padjajaran, Bandung (1966-1969)
- Executive Program, Stanford University USA, National University of Singapore (1992)
- Sarjana Hukum STHM, Jakarta, Cum Laude (1996-1997)
- Doctor HC, Gregorious Arenata University, Manila dalam bidang
- Riwayat Jabatan
- Dan Yonkav 8/Kostrad (1972)
- Camp Commandant UNEF/HQ, Cairo/Mesir (1974)
- Dosen Seskoad (1975)
- Kasdam VII/Diponegoro (1982)
- Asrena Kasad (1986)
- Sekjen Departemen Pertambangan dan Energi (1988)
- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (1993—1998)
- Dosen Senior Lemhannas (2000—)
- Dosen Tamu SESKO ABRI, SESKOAD, SESKOAL, SESKOAU, SESPIM POLRI (2000—)
- Komisaris Utama di berbagai perusahaan Nasional dan Internasional (1990)
- Ketua Dewan Pembina Yayasan Soposurung (1990)
- Ketua Dewan Kehormatan Yayasan Pondok Pesantren Tradisional Indonesia dan Yayasan Pengembangan #Pondok Pesantren Tradisional Indonesia di Bandung (2004)
- Penasehat Khusus Presiden RI (2004-2006)
- Utusan Khusus Presiden RI untuk Timur Tengah (2006)
- Anggota Dewan Pertimbangan Presiden bidang Hankam (2006-2010)
- Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (2008-2010)
Penulis : Dian Nita Editor : Vyara-Lestari
Sumber : kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id