Bahas Soal Pemimpin, Surya Paloh Ingatkan Perlunya Berpegang pada Falsafah Jawa Ini
Politik | 12 November 2023, 07:45 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengingatkan warisan yang baik ataupun tidak dari seorang pemimpin pastinya akan dikenang oleh masyarkat.
Hal itu jugalah yang menjadikan sebuah pepatah, manusia mati tidak meninggalkan gading atau belang, tetapi nama baik.
Surya menyebut falsafah Jawa eling lan waspodo dan mendhem jero mikul dhuwur merupakan amanat yang perlu dijadikan pegangan jika seorang menjadi pemimpin.
Eling lan waspodo, adalah tuntunan agar selalu wawas diri agar tidak tergiur godaan saat berkuasa yang bisa merugikan orang lain. Sementara mendhem jero mikul dhuwur berarti menutup rapat aib dan kekurangan serta menjunjung tinggi kemuliaan orang lain.
Ia juga mengingatkan perkataan Wakil Presiden ke-3 RI Adam Malik dalam buku yang berjudul In The Service of The Republic bahwa penguasa akan terus bergantian, tetapi negarawan tetap hidup bersama bangsa.
Baca Juga: Surya Paloh: Tak Ada Kekuasaan Yang Bertakhta Terus-menerus Sepanjang Zaman!
Namun menurutnya, saat ini falsafah, pepatah dan pandangan tokoh bangsa seakan dikesampingkan demi pragmatisme kekuasaan.
Belakangan, sambung Surya, masyarakat dipertontonkan upaya membawa negara dan aparaturnya melayani kepentingan pribadi dan golongan.
Bahkan, negara saat ini sedang mengalami penurunan derajat kewibawaan yang paling rendah. Rakyat disebutnya kini gamang untuk menaruh kepercayaan kepada siapa.
Di sinilah, lanjutnya, peran dari Partai NasDem untuk menjaga kepercayaan masyarakat dalam menentukan pemimpin negara ke depan.
"Republik ini membutuhkan keberanian untuk tetap waras dalam berpolitk, untuk tetap selalu memegang prinsip dalam konstitusi. Sejarah menyampaikan kepada kita, betapa besar kekuasaan seorang manusia di satu waktu, dia akan berakhir," ujar Surya saat memberi sambutan di HUT ke-12 NasDem di NasDem Tower, Sabtu (11/11/2023).
Baca Juga: Di HUT ke-12 Partai NasDem, Anies Soroti Praktik Penyimpangan Bernegara di Indonesia
Surya menambahkan, falsafah dan pandangan tokoh bangsa tersebut menuntun setiap orang untuk selalu mengingat tidak ada kekuasaan besar maupun kecil yang pernah diizinkan bertakhta terus-menerus sepanjang zaman.
Hal itu jugalah yang membuat NasDem setia dengan gerakan perubahan untuk menjadi lebih baik ke depan.
"Gerakan perubahan itu tidak hanya menjaga kewarasan yang kita miliki, tapi juga kemampuan berani mengevaluasi diri dan sikap netral yang kita miliki. Sehingga menemukan budaya baru untuk menjaga azas kepantasan dan kepatutan," ujar Surya.
Lebih lanjut Surya mengungkapkan, kekuasaan yang diraih oleh pemimpin terpilih lewat mekanisme Pemilu nanti sedianya digunakan untuk keberlangsungan kehidupan bangsa.
Untuk itu, dalam pertarungan Pemilu dan Pilpres 2024, kader NasDem tetap menjaga semangat kebangsaan. Acara HUT NasDem ini juga turut dihadiri pasangan bakal capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Baca Juga: [FULL] Pidato Politik Surya Paloh di HUT ke-12 Partai NasDem
"Tentunya secara baik den benar, secara sehat dan sekaligus bermartabat sebagaimana itu diamanatkan oleh konstitusi. Semangat kebangsaan adalah nalar yang harus dijaga sepanjang hayat kita masih dikandung badan," ujar Surya.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV