Reaksi Dewas KPK soal Firli Bahuri yang Pilih Main Bulu Tangkis Ketimbang Hadiri Pemeriksaan Etik
Hukum | 1 November 2023, 12:32 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi atau Dewas KPK enggan berkomentar banyak terkait sikap Ketua KPK Firli Bahuri yang lebih memilih main bulu tangkis ketimbang memenuhi panggilan Dewas KPK.
Diketahui, Firli Bahuri dipanggil Dewas KPK untuk dimintai keterangan terkait dugaan pelanggaran etik yang diduga dilakukannya.
Ketua Dewas KPK Tumpak Hatorangan enggan berkomentar terkait sikap Firli yang memilih bermain bulu tangkis tersebut.
Baca Juga: Pelapor Desak MKMK Pecat Ketua MK Anwar Usman Buntut Putusan Batas Usia Capres-Cawapres
Selain itu, Tumpak juga irit bicara ketika dimintai tanggapannya mengenai Firli Bahuri yang meminta diperiksa setelah tanggal 8 November 2023.
Namun demikian, Tumpak meyakini Firli Bahuri akan patuh jika mendapat panggilan ulang untuk diperiksa terkait dugaan pelanggaran etik yang dilakukannya.
“Iya biasa ajalah. Tentu (diperiksa) sebagai saksi,” kata Tumpak Hatorangan dikutip dari laporan jurnalis KompasTV Maryo Sarong, Rabu (1/11/2023).
Sementara pada hari ini, kata Tumpak, tidak ada pemeriksaan terkait dugaan pelanggaran etik pimpinank KPK.
“Hari ini enggak ada cuma internal, mungkin besok lusa jadwal ndak tahu saya. Desakan siapa, besok Polri itu lebih bagus bisa upaya paksa. Ndak tahu saya nantikan datang juga kalau kita panggil,” ujarnya.
Baca Juga: Fakta Ketua Harian PBSI Alex Tirta Sewa Safe House untuk Firli Bahuri, Biayanya Rp650 Juta Per Tahun
Seperti diketahui, Firli Bahuri hingga kini masih belum menampakkan batang hidungnya setelah mangkir dari panggilan Dewas KPK pada 27 Oktober 2023.
Sebaliknya, sang Ketua KPK itu malah menghadiri agenda lainnya bermain bulu tangkis dalam acara KSAD Cup pada 29 Oktober 2023.
Sebelumnya, Dewas KPK telah memeriksa Wakil Ketua KPK Alexander Marwata terkait kasus pemerasan yang diduga dilakukan Ketua KPK Firli Bahuri terhadap mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) pada Senin, 30 Oktober 2023.
Selain itu, Alex juga diperiksa soal dugaan pertemuan antara pensiunan jenderal polisi bintang tiga itu dan Syahrul Yasin Limpo di sebuah lapangan bulutangkis.
"Pada umumnya (pemeriksaan) terkait dengan dugaan pemerasan, juga klarifikasi terkait dengan foto, itu aja yang ditanyakan,” kata Alexander kepada wartawan di Gedung ACLC KPK, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Polda Metro Jaya Periksa Ketua Harian PBSI Alex Tirta karena Sewakan Rumah untuk Firli Bahuri
Namun demikian, Alex mengaku tidak mengetahui soal kasus dugaan pemerasan yang diduga dilakukan Firli Bahuri kepada Syahrul Yasin Limpo.
“Saya enggak tahu peristiwanya seperti apa," ucap Alex.
Alex kemudian menjelaskan, KPK telah menerima laporan dugaan korupsi di Kementerian Pertanian sejak Februari 2020.
"Betul, pada bulan Januari 2020. Betul ini saya punya catatan, pada Februari 2020 betul ada laporan masyarakat terkait dugaan tindak pidana korupsi di Kementan," ujarnya.
Menurutnya, laporan tersebut kemudian tidak langsung ditindaklanjuti. Dia menyebut laporan itu baru ditindaklanjuti setahun kemudian atau pada Januari 2021.
Baca Juga: Polda Metro Periksa Syahrul Yasin Limpo soal Pemerasan Pimpinan KPK di Bareskrim, Ini Alasannya
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV