Ini Selisih Usia antara Bacapres dan Bacawapres yang akan Bertarung di Pilpres 2024
Rumah pemilu | 1 November 2023, 17:00 WIBKOMPAS.TV – Sebanyak tiga pasangan bakal Calon Presiden-Wakil Presiden (Capres-Cawapres) RI telah mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI sebagai peserta Pilpres 2024.
Ketiga pasangan bakal calon tersebut adalah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang diusung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Ganjar Pranowo-Mahfud MD usungan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dari Koalisi Indonesia Maju.
Sejumlah peristiwa terjadi sebelum ketiga pasangan bakal calon tersebut mendaftarkan diri ke KPU, salah satunya adalah gugatan tentang usia minmal capres-cawapres di Mahkamah Konstitui (MK).
Berikut selisih usia antara masing-masing bacapres dan bacawapres yang telah mendaftar ke KPU sebagai kontestan Pilpres 2024:
Anies-Muhaimin (3 tahun)
Anies Baswedan lahir di Kuningan, Jawa Barat, pada 7 Mei 1969 dari pasangan Rasyid Baswedan dan Aliyah Rasyid, dan saat ini usianya 54 tahun.
Baca Juga: PDIP Respons Pencopotan Baliho Ganjar-Mahfud saat Kunjungan Jokowi ke Bali
Mengutip pemberitaan Kompas.tv, Anies Rasyid Baswedan menempuh pendidikan sarjana bidang ekonomi di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada 1989-1995.
Kemudian ia melanjutkan pendidikannya di bidang keamanan internasional dan kebijakan ekonomi di School of Public Affairs, University of Maryland, College Park tahun1997.
Anies meraih gelar masternya pada Desember 1998.
Pada tahun 1999, Anies mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliah dalam bidang ilmu politik di Northern Illinois University dan lulus dengan meraih gelar Ph D nya pada 2004.
Muhaimin Iskandar lahir di Jombang tanggal 24 September 1966, atau tiga tahun lebih tua daripada Anies Basawedan.
Cak Imin sapaan akrabnya menempuh pendidikan S1 di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Gadjah Mada (UGM) dan lulus pada tahun 1991.
Saat ini Muhaimin menjabat sebagai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Wakil Ketua DPR Bidang Kesejahteraan Rakyat.
Cak Imin memperoleh gelar master bidang komunikasi di Universitas Indonesia (UI) pada tahun 2001.
Pada 2017, Cak Imin diberi gelar Doktor Honoris Causa bidang sosiologi politik oleh Universitas Airlangga (Unair).
Cak Imin memulai karier politiknya bersamaan dengan lahirnya era Reformasi. Kala itu di tahun 1998, Cak Imin bersama tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama termasuk Abdurrahman Wahid mendirikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Ganjar-Mahfud MD (11 tahun)
Ganjar Pranowo merupakan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), ia lahir di Karanganyar, Jawa Tengah, pada 28 Oktober 1968 atau saat ini berusia 55 tahun.
Ganjar merupakan lulusan Fakultas Hukum di Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun 1995, dan melanjutkan pendidikannya hingga meraih gelar S2 bidang Ilmu Politik di Universitas Indonesia (UI).
Pada tahun 1995 hingga 1999 Ganjar mengawali karier sebagai Konsultan HRD PT Prakarsa.
Karier politik Ganjar menanjak ketika dirinya menjadi anggota DPR RI selama dua periode, yakni anggota Komisi IV DPR RI 2004-2009 (Bidang Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Kelautan, Perikanan, Pangan) 2004-2009.
Kemudian, menjadi wakil Ketua Komisi II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dlm Negeri, Otonomi Daerah, Aparatur Negara, Reformasi Birokrasi, Pemilu, Pertanahan Dan Reformasi Agraria) 2009-2013.
Mahfud MD atau lengkapnya Mohammad Mahfud Mahmodin lahir di 13 Mei 1957 Kabupaten Sampang, Madura, dan saat ini usianya 66 tahun atau 11 tahun lebih tua daripada Ganjar
Mahfud merupakan seorang akademisi dan saat ini masih menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam).
Putra dari pasangan Mahmodin dan Siti Khadijah ini menyelesaikan kuliahnya sebagai Sarjana Hukum Tata Negara di Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta pada 1983.
Seusai kuliah, Mahfud menjadi dosen di UII sambil menempuh pendidikan S2 di UGM jurusan Ilmu Politik, dan meraih gelar magister pada 1989.
Ia kemudian melanjutkan pendidikan S3 di UGM jurusan Ilmu Hukum Tata Negara dan lulus pada 1993.
Mahfud dikukuhkan sebagai guru besar bidang politik hukum pada tahun 2000, tepat di usianya yang ke-43.
Prabowo-Gibran (36 tahun)
Prabowo Subianto atau lengkapnya Prabowo Subianto Djojohadikusumo ini lahir di Jakarta 17 Oktober 1951 atau saat ini berusia 72 tahun.
Prabowo merupakan pendiri Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan saat ini masih menjabat sebagai ketua umum, juga menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) di Kabinet Indonesia Maju.
Putra pasangan Soemitro Djojohadikusumo dan Dora Marie Sigar ini merupakan lulusan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) Magelang, Jawa Tengah tahun 1974, ia masuk tahun 1970.
Ia mengawali karier militernya pada tahun 1976, dengan bertugas menjadi Komandan Pleton Grup I Para Komando Komando Pasukan Sandhi Yudha (Kopassandha) ronde dari operasi Tim Nanggala di Timor Timur.
Mengutip Harian Kompas, pada 1983, Prabowo dipercaya sebagai Wakil Komandan Detasemen 81 Penanggulangan Teror (Gultor) Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Pada tahun 1985, Prabowo dipromosikan menjadi Wakil Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 328 Kostrad di usia 36 tahun.
Setahun kemudian, atau tahun 1987 ia menjabat sebagai Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 328 Kostrad dengan pangkat mayor.
Tahun 1994, ia menjabatsebagai Wakil Komandan Kopassus dengan pangkat kolonel, dan setahun kemudian menjadi Komandan Kopassus dengan pangkat Brigadir Jenderal pada tahun 1995.
Pada 24 Agustus 1998, Prabowo Subianto mengakhiri kariernya di dunia militer setelah diberhentikan/pensiun dini dari institusi tersebut.
Setahun menjelang Pemilu 2008, Prabowo bersama kolega-koleganya mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
Gibran Rakabuming Raka merupakan putra sulung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Ia lahir di Solo tanggal 1 Oktober 1987 atau 36 tahun, dan saat ini menjabat sebagai Wali Kota Surakarta.
Gibran merupakan kandidat termuda yang mendaftar sebagai pasangan capres 2024 ke KPU sejauh ini, usianya terpaut 36 tahun dari Prabowo.
Ia lulus dari Management Development Institute of Singapore atau MDIS pada 2007, dan melanjutkan pendidikan di University of Technology Sydney (UTS): Insearch di Australia, lulus tahun 2010.
Gibran pernah bergelut sebagai pengusaha bidang kuliner dan wedding organizer sebelum terjun sebagai politikus.
Baca Juga: Bawaslu Ingatkan untuk Tidak Lakukan Kegiatan Berunsur Kampanye Mulai 4 hingga 27 November 2023
Gibran memulai usaha kuliner seperti katering Chili Pari, Martabak Kota Baru (Markobar), warung kopi, hingga ceker ayam.
Mengutip Kompas.com, Gibran juga memiliki usaha bernama Icolor, yaitu usaha reparasi produk elektronik Apple yang kini sudah tersebar di berbagai kota di Indonesia.
Karier politiknya dimulai saat bergabung sebagai kader PDI-P pada 2019 lalu, dan menjadi calon Wali Kota Surakarta 2020. Dia maju berpasangan dengan Teguh Prakosa, Sekretaris DPC PDI-P Solo.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV