Politikus Golkar Bantah soal Kartu Truf Ketum Parpol, Sebut Tak Ada Tekanan Usung Prabowo-Gibran
Politik | 30 Oktober 2023, 19:58 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Politikus Partai Golongan Karya (Golkar) Dave Laksono membantah adanya kartu truf ketua umum partai politik (parpol).
Dave menegaskan tidak ada tekanan politik dalam mengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangan bakal calon presiden (capres) dan bakal calon wakil presiden (cawapres) dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
"Kami menentukan pilihan ini murni berdasarkan hati nurani kami, bukan tekanan politik mana pun. Anggapan atau tuduhan lain itu tidak benar," kata Dave, Senin (30/10/2023), seperti dilaporkan jurnalis Kompas TV, Leo Taufik dan Julian.
Baca Juga: Djarot Sebut Gibran Membangkang PDIP: Saya Merasa Gagal
Dia menambahkan, Golkar mengambil keputusan mengusung Prabowo-Gibran berdasarkan penelitian internal dan aspirasi masyarakat.
"Pemilihan capres dan cawapres Golkar berdasarkan hasil survei dan penelitian dan mendengar aspirasi masyarakat," lanjutnya.
Selain itu, lanjut Dave, Partai Golkar juga menilai Prabowo-Gibran mampu melanjutkan pemerintahan dan mengedepankan kepentingan bangsa.
"Kami lihat kemungkinan kemenangan tertinggi sehingga pasangan ini yang dapat melanjutkan target pemerintahan hari ini dan melanjutkan ekonomi kemasyarakatan baik investasi asing maupun dalam negeri," tuturnya.
Baca Juga: Menu Makan Siang Presiden Jokowi dengan Anies, Ganjar, dan Prabowo: Ada Es Laksamana Mengamuk
Sebelumnya, pernyataan terkait kartu truf ketum parpol tersebut dilontarkan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, Minggu (29/10/2023).
Hasto menyebut ada tekanan politik dari kekuasaan yang membuat pencalonan Gibran sebagai bakal cawapres, terwujud.
Dia mengeklaim ada ketum parpol yang kartu trufnya dipegang. Dalam dunia politik, kartu truf merupakan kiasan yang dimaksud untuk mengunci pihak lain.
"Saya sendiri menerima pengakuan dari beberapa ketua umum partai politik yang merasa kartu trufnya dipegang. Ada yang mengatakan 'Life time saya hanya harian', lalu ada yang mengatakan kerasnya tekanan kekuasaan,” ungkap Hasto, dikutip dari Kompas.com.
Penulis : Dian Nita Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV, Kompas.com