> >

Ganjar Minta Pembayaran Pajak Dipermudah: Kadang Sulit, Takut, Jadi Rumit

Rumah pemilu | 27 Oktober 2023, 06:00 WIB

 

Bakal calon presiden (bacapres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Ganjar Pranowo saat mengisi Kuliah Kebangsaan yang digelar hari ini, Senin (18/9/2023) di Balairung, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat. (Sumber: Tangkapan layar kanal youtube TVUI)

JAKARTA, KOMPAS TV - Bakal capres Ganjar Pranowo mengimbau agar pembayaran pajak untuk dipermudah. Hal ini agar target dari pemasukan negara dapat tercapai setiap tahunnya. 

Menurut dia, pembayaran pajak dinilai sulit dan menakutkan karena masih belum bisa memahami bahasa dan aturan yang disampaikan Direktorat Jenderal Pajak dan Kementerian Keuangan.

“Orang-orang mau bayar pajak kadang-kadang sulit, takut, dan semuanya menjadi rumit, kenapa tidak dipermudah," kata Ganjar dalam keterangannya, Kamis (26/10/2023). 

Baca Juga: Bacapres Ganjar Pranowo Dengar Curhat Sopir & Nelayan Lampung

Ganjar menilai perlu adanya regulasi ulang dan gencarnya edukasi pajak untuk membantu masyarakat memahaminya.

Budaya pembayaran pajak yang belum tertanam. Misalnya, dalam beberapa kasus, membayar pajak mungkin belum dianggap sebagai budaya atau norma dalam masyarakat tertentu. 

Masyarakat mungkin belum menyadari pentingnya kontribusi pajak dalam pembangunan negara.

Contoh lainnya seperti Pengisian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) yang rumit.

Pengisian SPT PPh yang dianggap rumit juga dapat menjadi hambatan. Kerumitan mengenai prosedur dan peraturan perpajakan dapat membuat proses ini terasa sulit.

Lalu, ketidakpercayaan terhadap Undang-Undang perpajakan. Sejumlah individu mungkin tidak memiliki kepercayaan penuh terhadap Undang-Undang perpajakan yang berlaku. 

Mereka mungkin merasa skeptis terhadap aturan dan ketentuan perpajakan yang mungkin dianggap kompleks atau meragukan.

Selain itu, ketidakpercayaan terhadap petugas pajak Adanya ketidakpercayaan terhadap integritas dan profesionalisme petugas pajak juga dapat menjadi alasan. 

Masyarakat mungkin khawatir bahwa petugas pajak akan menyalahgunakan informasi mereka atau melakukan praktik korupsi.

"Kecenderungan untuk mencoba-coba untuk tidak membayar pajak. Kemudian, upaya pencegahan yang kurang tegas," ujarnya. 

 

Ganjar berharap Direktorat Jenderal Pajak dan Kementerian Keuangan perlu melakukan inovasi dan terobosan agar permasalahan penerimaan pajak dapat teratasi. 

Baca Juga: Bagaimana Strategi Anies, Ganjar dan Prabowo dalam Persaingan Berebut Suara di Pilpres 2024?

Menurutnya, keraguan dalam proses ini tidak akan membuat kemudahan dan kepatuhan bayar pajak semakin sulit.

“Saya kira harus cepat diganti, jangan ragu-ragu. Kalau ada keraguan maka tidak akan pernah tercapai," katanya.

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU