Ini Pidato Lengkap Mahfud MD usai Jadi Bakal Cawapres untuk Ganjar Pranowo
Rumah pemilu | 18 Oktober 2023, 12:03 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD resmi diumumkan sebagai bakal calon wakil presiden untuk Ganjar Pranowo oleh 4 partai politik.
Antara lain, PDI Perjuangan, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Perindo, dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).
Dalam pengumuman, Mahfud MD kemudian menyampaikan pidato pertamanya sebagai bakal cawapres untuk Pilpres 2024. Ini isi lengkap pidato tersebut:
Adalah kehormatan dan kebanggaan saya diberi amanah mengemban tanggung jawab yang besar dan mulia bersama Mas Ganjar meneruskan cita-cita Bung Karno dan para pendiri negara lainnya untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil makmur dan sejahtera.
Bung Karno dan Bung Hatta telah mengantarkan bangsa Indonesia ke pintu gerbang emas kemerdekaan Republik Indonesia. Mas Ganjar dan saya, bersama-sama seluruh rakyat indonesia, akan melanjutkan upaya mewujudkan cita-cita menuju Indonesia emas tahun 2045.
Cita-cita Indonesia menjadi bangsa yang maju adil dan beradab dalam rangka menyongsong Indonesia emas tahun 2045 akan terwujud jika kita memenuhi sejumlah syarat. Yakni, ideologi bangsa nya kokoh, ekonominya baik, hukum dan keadilannya ditegakkan, politiknya demokratis budaya gotong royongnya hidup, serta mendapatkan persaudaraan.
Baca Juga: Besok, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD Daftar Pilpres 2024 ke KPU Setelah Anies-Cak Imin
Jika, penegakan hukum dilakukan dengan benar maka setengah masalah dari bangsa ini InsyaAllah tuntas, kalau hukumnya bagus maka segala aspek kehidupan masyarakat akan bagus juga. Misalnya, di bidang sosial politik, budaya, pertahanan, keamanan, dan ekonominya.
Prioritas pemberantasan korupsi kepastian hukum dan konsistensi dalam implementasi penegakannya, memberi jaminan investasi dan pembangunan ekonomi serta memberi perlindungan kepada Masyarakat. Dalam pembangunan politik negara kita menganut demokrasi dimana kekuasaan berada ditangan rakyat, dalam implementasinya demokrasi membutuhkan nomokrasi.
Demokrasi adalah kedaulatan rakyat sedangkan nomokrasi adalah kedaulatan hukum, demokrasi tanpa nomokrasi akan anarkis, sementara monokrasi tanpa demokrasi akan sewenang-wenang. Sehingga, keduanya harus berjalan seiring dan seimbang. Demokrasi itu menghargai perbedaan dan perbedaan itu adalah fitrah, ciptaan tuhan, perbedaan diantara manusia baik Ras Suku maupun agama itu karena diciptakan dan dikehendaki oleh Tuhan sendiri.
Walau syā`allāhu laja'alakum ummataw wāḥidataw wa lākil liyabluwakum fī mā ātākum fastabiqul-khairāt. Kalau Allah mau kamu semua itu hanya satu jenis tidak berbeda-beda, tapi justru saya, Tuhan, yang menyebabkan kamu itu berbeda-beda agar kamu semua berlomba-lomba untuk berbuat kebajikan. Itu firman Tuhan.
Indonesia yang berada membutuhkan toleransi dan akseptasi, akseptasi maknanya semua anak bangsa bisa bergabung dan bekerjasama dengan tetap dalam keyakinannya masing-masing.
Baca Juga: Mahfud MD Resmi Jadi Pendamping Ganjar, PPP: Kami Tidak Kuatir Pertarungan Pilpres 2024 di Jatim
Kita semua ketemu dalam prinsip kalimatunsawa, yaitu memperjuangkan sesuatu yang sama di antara perbedaan, tidak perlu menajamkan perbedaan diantara kita yang memang sejatinya tidak bisa disatukan dalam semua hal, yang sama atau kalimatunsawa yang pasti disetujui oleh setiap orang apapun ras dan kelompoknya adalah keadilan. Pasti disetujui oleh siapa pun, apapun agamanya, pasti orang setuju pada penegakan hukum dan keadilan. Perlindungan pada masyarakat lemah dan perlindungan serta rasa kasih sayang kepada wong cilik.
Saya berkeyakinan Mas Ganjar adalah figure yang tepat memimpin bangsa Indonesia untuk mewujudkan semua cita-cita yang sebutkan tadi. Mempercepat dan melanjutkan program pembangunan sudah baik, dan tentu selalu memperbaiki juga yang keliru dan melakukan inovasi-inovasi baru sesuai dengan perkembangan zaman dengan tetap berpegang pada konstitusi.
Saya sudah lama mengenal Mas Ganjar, pada tahun 2004-2008 kami bersama-sama menjadi anggota DPR RI. Kami berdua kerap berdiskusi bahkan saling mengunjungi ketika Mas Ganjar Pranowo memimpin Jawa Tengah dan saya menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi. Karena itu, saya tahu persis Mas Ganjar ada figur pemimpin yang merakyat dan berani berani memperbaiki yang bengkok-bengkok, berani memperjuangkan nilai-nilai politik yang diyakini benar.
Saya tahu juga Mas Ganjar adalah dari keluarga muslim yang taat, yang selalu berkomitmen menjalankan amanah yang diberikan kepadanya, amanat dari orang tuanya, amanat dari partainya, dan terutama amanat dari rakyat.
Baca Juga: Ray Rangkuti: Mahfud MD Cawapres untuk Ganjar, Sudah Terang Benderang
Terakhir Bapak Ibu sekaliannya, saat ini saya mengemban amanat sebagai Menko polhukam Republik Indonesia yang tugasnya antara lain memastikan Pemilu berjalan lancar dengan aman. Karena tugas saya itu, maka selama ini saya tidak pernah sekalipun menyatakan akan ikut dalam kontestasi pemilu.
Saya juga tidak berkampanye, memasang spanduk dan lain-lain. Baru kali inilah yang pertama kali saya menyatakan bersedia menjadi calon wakil presiden Republik Indonesia karena amanah yang sudah diberikan oleh Ibu Megawati tadi bersama para pimpinan partai disaksikan kita semua.
Bagi yang selama ini Menunda untuk menentukan pilihan karena menunggu kepastian dari saya, maka saat ini saya menyatakan Saya bersedia untuk ikut kontestasi. Bersama Mas Ganjar saya akan mendedikasikan diri, semua kemampuan saya, ilmu saya, pengalaman saya, ketegasan dan keteguhan sikap saya, serta keberanian keberanian yang selama ini saya usahakan untuk selalu ditunjukkan kepada bangsa dan negara Indonesia.
Tentu saya juga mengucapkan terima kasih kepada bapak Presiden Joko Widodo yang telah memberi kesempatan kepada saya selama ini untuk berkhidmat kepada pemerintahan dengan leluasa sehingga bisa ikut membangun bangsa dan negara. InshaAllah dengan ridho Allah Subhanahu Wa Ta'ala, langkah kita dalam mewujudkan Indonesia sejahtera lahir batin, adil dan makmur akan mendapatkan jalannya, qobul.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV