> >

Prabowo dan Jokowi Saling Untung jika Gibran Jadi Cawapres, Begini Hitung-hitungan dari Puskapol UI

Rumah pemilu | 13 Oktober 2023, 05:00 WIB
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat mendampingi Presiden Joko Widodo mengunjungi PT Pindad di Bandung, Jawa Barat, Rabu (20/9/2023). (Sumber: KOMPAS TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Langkah Prabowo Subianto mendekati anak sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka untuk Pilpres 2024 dinilai sebagai rasionalitas politik.

Direktur Puskapol UI, Hurriyah menjelaskan, Prabowo pastinya sudah punya hitung-hitungan jika menggandeng Gibran sebagai pendampingnya di Pilpres 2024.

Menurut Hurriyah, dalam perhitungan Prabowo, pastinya tidak terlepas dari faktor Jokowi yang masih punya dukungan pemilih.

Para pendukung yang loyal akan menunggu keberpihakan Jokowi terhadap kandidat Capres yang sekarang ini muncul.

Di sisi lain, Hurriyah melihat ada balas budi politik antara Prabowo dan Jokowi, begitu juga sebaliknya, Jokowi dengan Prabowo. 

Baca Juga: Berebut Pengaruh Jokowi, Kaesang Pangarep dan Gibran Rakabuming Raka Jadi Sasaran!

"Ada reuni politik yang terjadi dan juga balas budi atas dukungan yang diberikan Pak Prabowo kepada Pak Jokowi di Pilkada DKI 2012," ujar Hurriyah di program Kompas Petang KOMPAS TV, Kamis (12/11/2023).

Hurriyah menambahkan, hitung-hitungan lain yang dipikirkan yakni soal kemenangan di Pilpres 2024. 

Menurutnya, di Koalisi Indonesia Maju (KIM) memang banyak tokoh yang memiliki elektabilitas dan potensi sebagai Cawapres Prabowo.

Namun hal ini akan berbeda jika Prabowo nantinya menunjuk Gibran. 

Seluruh pendukung Jokowi akan merapat ke KIM mendukung Prabowo dan Gibran untuk memenangkan Pilpres 2024.

Hal ini menjadi pertimbangan Prabowo untuk mencari sosok lain yang bisa mendongkrak suara di Pilpres. 

Walaupun di KIM banyak Cawapres potensial, namun Prabowo akan mengkalkulasi apakah tokoh tersebut mampu menambah suara yang signifikan untuk menang di Pilpres.

Sekaligus menjawab langkah Partai Gerindra, PBB dan Partai Golkar di KIM berupaya mendorong Gibran bisa jadi Cawapres.

Baca Juga: Demokrat Minta Jokowi Contoh SBY Saat Jadi Kepala Negara: Tidak Tunjukkan Keberpihakan di Pilpres

"Tetapi ini belum pasti juga, apakah putusan MK mengabulkan permohonan penurunan usia Cawapres atau tidak. Tapi perspektif partai politik di koalisi Pak Prabowo, Gibran masih faktor penting untuk menambah suara dan menambah dukungan," ujar Hurriyah. 

Jokowi Butuh Tempat

Lebih lanjut Hurriyah menilai, di tengah upaya partai di KIM mendorong Gibran menjadi kandidat Cawapres, ada kepentingan dari Jokowi juga.

Menurutnya, Jokowi berusaha melakukan manuver agar tetap memiliki posisi tawar setelah mengakhiri periode 10 tahun memimpin pemerintahan. 

"Setelah tidak lagi menjabat dan Jokowi bukan pemilik partai, beliau perlu mencari tempat di mana tempat itu ada, antara di PDIP atau di koalisi Pak Prabowo. Jadi keduanya sedang berhitung mana yang paling menguntungkan buat mereka," pungkasnya. 

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU