Kata Kapolda Metro Jaya soal Rumah Pimpinan KPK Digeledah Usut Kasus Pemerasan Syahrul Yasin Limpo
Hukum | 11 Oktober 2023, 16:11 WIBLebih lanjut, Karyoto belum dapat menjelaskan secara rinci terkait kasus dugaan pemerasan pimpinan KPK kepada mantan Mentan tersebut.
Sebab masih menunggu hasil pengembangan penyidik.
“Kita lihat peristiwanya dulu nanti berkembang ke arah mana, siapa pelapornya atau terlapornya nanti dari hasil penyelidikan,” ujar Karyoto.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengaku belum mendapat informasi soal kabar penggeledahan rumah pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Bekasi, Jawa Barat.
“Sampai saat ini belum ada informasi, saya belum mendapatkan informasi dari penyidik. Saya minta teman-teman (media) tetap menunggu,” kata Trunoyudo.
Baca Juga: KPK Periksa Kasdi Subagyono Dalami Kasus Dugaan Korupsi di Kementerian Pertanian
Lebih lanjut, Wisnu ditanya mengenai perkembangan kasus dugaan tindak pidana pemerasan yang dilakukan oleh Pimpinan KPK.
Ia meminta semua pihak untuk bersabar menunggu hasil kerja dari penyidik yang menangani kasus tersebut.
“Kita tunggu dari penyidik. Semua jawaban kita tunggu dari bersangkutan,” ujarnya.
Adapun sebelumnya beredar kabar kediaman Ketua KPK Firli Bahuri di Villa Galaxy, Jaka Setia, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat digeledah polisi.
Penggeledahan itu dilakukan terkait kasus dugaan tindak pidana pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Dalam kasus dugaan tindak pidana pemerasan Pimpinan KPK kepada mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sudah ada 6 saksi yang diperiksa Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya.
Baca Juga: Polda Metro Jaya soal Kabar Rumah Pimpinan KPK Digeledah: Saya Minta Tetap Tunggu
“Setelah terbitnya surat perintah penyelidikan tertanggal 21 Agustus 2023, kemudian tim penyelidik mulai melakukan undangan klarifikasi terhadap enam orang,” kata Dirreskrimsus Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Ade Safri Simanjuntak.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV