Jokowi Ungkap Kriterita Pemimpin Indonesia, Harus Berani dan Bernyali, Ini Alasannya
Rumah pemilu | 7 Oktober 2023, 17:51 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) ungkap kriteria pemimpin Indonesia menjelang pemilihan umum (pemilu) 2024. Dia menginginkan pemimpin yang berani, bernyali, dan mampu mengambil risiko.
Hal ini disampaikan dalam dalam acara Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Solidaritas Ulama Muda Jokowi (Samawi) di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (7/10/2023).
“Memang ke depan dibutuhkan pemimpin yang memiliki keberanian, dibutuhkan pemimpin yang bernyali, memiliki nyali yang tinggi, dibutuhkan pemimpin yang berani mengambil risiko, karena yang dihadapi ke depan semakin kompleks, semakin sulit, dan semakin tidak mudah,” ucap Jokowi.
Baca Juga: Jokowi Wanti-Wanti Soal Pemilu 2024 : Beda Pilihan Itu Biasa, Wajar, dan Nggak Apa-Apa
Dia lantas menyinggung kebijakannya menyetop ekspor nikel pada 2020 yang membuat Uni Eropa sebagai salah importirnya, menggugat Indonesia.
Jokowi meminta publik untuk membayangkan apabila pemimpin Indonesia takut dan mundur gara-gara digugat oleh Uni Eropa. Menurutnya, jika hal itu terjadi, maka Indonesia hanya bisa mengekspor bahan mentah secara terus-menerus.
Ekspor bahan mentah memiliki nilai ekonomi yang rendah. Berbeda dengan ekspor barang jadi yang bernilai lebih besar. Hal ini juga berlaku untuk mineral kritis lain, tak hanya nikel.
“Kita punya tembaga, bauksit, timah, dan lain-lainnya, yang sudah lebih dari 400 tahun sejak VOC kita ekspor selalu mentah, sehingga nilai tambahnya nggak (ada),” ujar Jokowi.
Baca Juga: Sebut Masih Lebih Murah Dibanding Timor Leste dan Brunei, Jokowi Ungkap Penyebab Harga Beras Naik
Dia lantas bercerita bahwa menteri-menterinya kala itu bertanya langkah selanjutnya usai gugatan dari Uni Eropa muncul. Dengan tegas, Jokowi mengatakan bahwa Indonesia harus menghadapi gugatan itu.
Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV