> >

Jokowi Ungkap Kriterita Pemimpin Indonesia, Harus Berani dan Bernyali, Ini Alasannya

Rumah pemilu | 7 Oktober 2023, 17:51 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Solidaritas Ulama Muda Jokowi (Samawi) di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (7/10/2023). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

“Carikan pengacara yang baik, kita hadapi. Jangan kita digugat, kita mundur, nggak jadi lagi barang ini nanti.”

Dalam pidato itu, Jokowi juga menjawab pertanyaan soal apa yang rakyat dapatkan dari disetopnya ekspor nikel ini. Ia membandingkan nilai ekspor nikel yang sebelumnya hanya Rp17 triliun. Setelah nikel diolah menjadi barang jadi, seperti besi baja atau stainless steel, nilai ekspornya menjadi Rp510 triliun.

Keuntungan tersebut dikatakan Jokowi dirasakan oleh rakyat secara langsung karena masuk ke dana APBN yang kemudian digunakan untuk penyaluran bantuan sosial ke masyarakat.

Tak hanya itu, dengan dibangunnya industri pengolahan mineral, maka kesempatan kerja semakin luas. 

Baca Juga: Jokowi: Saya Kadang Geleng-geleng, Pemimpin di Atas Sudah Ngopi Bareng di Bawah Masih Ramai

Meski Indonesia kalah dalam gugatan tersebut, Jokowi menegaskan akan tetap menghadapinya dengan mengajukan banding.

“Gugatannya sudah diumumkan, kita kalah. Menteri-menteri tanya, ya nggak apa-apa kita hadapi, banding. Nanti kalau kalah lagi, sudah nggak ada upaya yang lebih tinggi lagi, ya nggak apa-apa, industrinya sudah jadi. Perkiraan saya, tiga tahun lagi industri ini sudah jadi semua,” jelas dia.

Jokowi bilang, inilah arah Indonesia untuk bisa menjadi negara maju. Untuk itu, dia berpesan kepada masyarakat untuk bijak dan hati-hati dalam memilih pemimpin.

 

 

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU